Jubir Satgas Covid-19 Merilis Kronologis 3 Orang Positif Corona

Jubir Satgas Covid-19 Papua Barat dr. Arnoldus Tiniap/Istimewa

 

MANOKWARI,wartaplus.com- Juru bicara satgas Covid-19 Papua Barat dr. Arnoldus Tiniap memberikan penjelasan tentang tiga orang positif virus corona disease atau Covid-19 per tanggal 16 April 2020, yang kini beredar luas di media sosial dan tentu saja meresahkan masyarakat.

Melalui rilis grop WhatsApp Satgas Covid-19 Papua Barat, dr. Arnoldus menyampaikan kronologis bahwa pada tanggal 16 April 2020, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Papua Barat meliris informasi bahwa terdapat tambahan 3 orang positif Covid-19 yang berasal dari Manokwari 2 orang dan Teluk Bintuni 1 orang. 

Rilis tiga orang positif Covid-19 banyak beredar kabar yang tidak jelas dan meresahkan masyarkat. Untuk alasan di atas, maka agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran, perlu dijelaskan beberapa hal sebagai berikut.

Menurut Tiniap, ketiga warga Papua Barat yang positif itu adalah Tn. Adam (30 tahun) dan Tn. Ahmad (45 tahun) yang berasal dari Manokwari, serta Tn. Choirul Anam (37 tahun) dari Bintuni. 

Ketiga warga ini merupakan peserta yang mengikuti kegiatan Itjima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan dari tanggal 18-19 Maret 2020 Setelah mengikuti kegiatan tersebut, mereka ini besama kontingen lain balik dari Makassar pada 22 Maret menggunakan kapal laut dan tiba di Manokwari tanggal 26 Maret.

Setibanya di Manokwari, semua kontingen ini diinapkan di Masjid Rahmatan Lil’alamin, Anday, sebagai tempat karantina dan tempat transit untuk kembali ke kabupaten masing-masing.

"Mereka dikarantina selama 14 hari terhitung pada 26 maret sampai dengan 9 April 2020. Kemudian pada 28 Maret, Tn. Choirul Anam kembali ke Bintuni melalui jalan darat. Selama berada di tempat mereka dipantau oleh Tim Gugus Tugas Kabupaten Manokwari dan Provinsi secara berkala" ungkap Tiniap, Sabtu (18/4).

Lebih lanjut, Tiniap mengutarakan setiap hari tim dari Puskesmas Maripi berkunjung ke sana untuk memantau perkembangan kesehatan mereka. Sejak tiba dan menginap di sana mereka sudah diedukasi dan diminta untuk melakukan upaya-upaya pencegahan seperti menjaga jarak saat berinteraksi, pakai masker, dan lain-lain.

Kemudian pada 7 April, dilakukan Rapid Tes untuk 16 warga ber-KTP Manokwari. Hasinya 2 positif atas nama Tn. Adam dan Tn. Ahmad, sehingga hari itu juga keduanya diambil swab (apusan) lendir tenggorokan untuk pemeriksaan selanjutnya. 

Prosedur ini, jelas Tiniap dilakukan karena rapid tes tidak digunakan untuk mendiagnosis tetapi hanya untuk screening, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan di luar Papua Barat menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk konfirmasi.

Berlanjut pada 8 April, rencana akan dikirim 25 spesimen, yakni 5 dari Manokwari (termasuk milik Tn. Adam dan Ahmad), 1 dari Manokwari Selatan, dan 19 dari Bintuni (termasuk milik Tn Khoirul), tetapi hari itu batal karena tidak ada penerbangan.

Kemudian 11 April, ke-25 spesimen tersebut berhasil dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar untuk diperiksa. Selang beberapa hari tepat pada 16 April, BBLK Makassar mengirim hasil 11 spesimen dari 25 yang dikirim. 

"Hasilnya 3 orang positif, sebagaimana penjelasan satgas. Sedangkan masih ada 14 spesimen lagi (semuanya milik Bintuni) yang belum selesai diperiksa" ujar Tiniap.

Kata Tiniap, Sejak Jumat, 17 April, Tn. Adam dan Tn. Ahmad telah dirawat/diisolasi di RS Provinsi (kompleks Bumi Marina). Selama masa perawatan/isolasi ini, mereka akan mendapatkan pengobatan bila ada keluhan yang muncul atau sesuai pertimbangan medis. 

Masa isolasi dan perawatan ini diperkirakan berkisar 7-14 hari. Bila dilihat dari kondisi mereka saat ini maka prognosis kesembuhannya sangat tinggi, artinya mereka dapat segera sembuh.