SORONG,wartaplus.com - Pimpinan dan anggota DPRD Kota Sorong memanggil Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau dalam rapat hearing terkait penanganan Covid 19 di kantor DPRD Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (17/4).
Dalam rapat dengar tersebut Wali Kota menjelaskan beberapa upaya terkait penanganan Covid 19 untuk Kota Sorong termasuk rencananya akan menutup kembali Bandara DEO sebagaimana aspirasi dari sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Forum Penyelamatan Kemanusiaan (FPK) yang melakukan aksi demonstrasi meminta Bandara ditutup kembali.
Ditemui usai rapat tertutup pimpinan DPRD dengan anggota DPRD, Pimpinan DPRD Kota Sorong, Petronela Kambuaya didampingi Wakil Ketua, Elisabeth Nauw dan anggota DPRD Agustie Sagrim menyatakan mendukung kebijakan Wali Kota untuk menutup bandara.
"Arus penumpang yang datang melebihi kapasitas. Apa yang dilakukan Wali Kota jangan sampai mengakibatkan penyebaran Covid semakin tinggi di Kota Sorong," ujar Ketua DPRD.
Adapun hasil dari rapat tertutup itu adalah pertama menyepakati dan mendukung langkah Wali Kota memperpanjang penutupan Bandara DEI sampai keadaan bebas Covid. Kedua, menunjuk salah satu penerbangan khusus untuk mengangkut rapit tes dan APD. Ketiga, penumpang dari luar daerah, yang usai melakukan wisata rohani diisolasi mandiri. Keempat, memberikan pengawasan ketat terhadap arus masuk di Kota Sorong.
Sementara terkait anggaran, Agustie Sagrim mengatakan bahwa belum ada penggeseran anggaran. Wali Kota sebagai pengguna anggaran masih menggunakan dana taktis. Sementara itu, sesuai kesepakatan pimpinan dan anggota DPRD akan mengalihkan hak-hak normative kedewanan ke tim penanganan Covid 19.
Untuk besarannya, Plt Sekretaris Dewan, Sarah Kondjol mengaku belum bisa menghitung karena baru diputuskan. Namun semuanya akan disesuaikan dengan petunjuk kementerian keuangan dan berhati-hati dalam penggunaan anggaran.*