SORONG, wartaplus.com - Sejak dikeluarkannya surat instruksi Wali Kota pada Minggu (29/3) malam terkait pembatasan mobilisasi massa melalui jalur udara dan laut, masih terlihat aktifitas di Bandara DEO, Senin (30/3).
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Sorong memanggil otoritas Bandara untuk melaksanakan instruksi tersebut meski mendapatkan penolakan karena mereka bekerja berdasarkan instruksi Kementerian Perhubungan.
Ditemui usai rapat terbatas, Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau kembali menegaskan bahwa tidak ada kata kompromi untuk menangkal penyebaran virus tersebut semakin meluas. "Tidak boleh macam-macam, hanya ada satu macam yaitu lockdown," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa pihak bandara juga meminta ijin akan ada penerbangan memuat 7.000 pekerja dari Babo ke daerah asal melalui Sorong.
"Saya katakan tidak boleh transit. Silahkan bawa mereka langsung ke Ambon atau Manado sebagai tempat transit. Saya tidak mau warga saya bertambah kasus Corona," jelasnya.
Terkait instruksi kementerian perhubungan yang melarang penutupan bandara. Lagi-lagi dengan tegas ia mengatakan keputusan tersebut diambil untuk menyelamatkan warganya.
"Saya lakukan ini guna melindungi warga Saya. Yang punya warga Saya, bukan pak menhub. Jadi sekali lagi tidak boleh macam-macam, hanya satu macam saja yaitu lockdown,"ujarnya.
Selain bandara, penutupan akses naik turunnya penumpanh di pelabuhan laut, pelabuhan ferry juga ditiadakan kecuali angkutan kargo atau pengangkutan logistik bahan pangan dan kesehatan.*