SORONG, wartaplus.com - Sejumlah warga Kota Sorong mendatangi Pelabuhan Sorong dan melakukan aksi protes kepada PT Pelni dan Pelindo yang akan menurunkan penumpang dari arah barat Kota Sorong di Pelabuhan laut Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (25/3).
Amukan warga itu setelah sebelumnya mereka memperoleh informasi dari sosial media bahwa ada 14 orang yang terdiri dari 10 warga Sorong dan 4 warga Bintuni yang sebelumnya akan menghadiri kegiatan keagamaan di Sulawesi Selatan serta adanya informasi KM Ciremai membawa 5 orang pasien yang diduga terinfeksi Corona karena memiliki suhu tubuh diatas 37 derajat celcius.
Warga yang panik akan kedatangan sejumlah warga yang diduga terinfeksi Corona kemudian secara spontan mendatangi pelabuhan dan meminta penumpang untuk tidak diturunkan di Pelabuhan.
Adu argumentasi antara pendemo dengan petugas pun tidak dapat dihindari hingga Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau yang kebetulan sedang rapat dengan tim Satgas Covid 19 di kantor Pelindo turun tangan.
Dalam kesepakatan tersebut Wali Kota memutuskan agar penumpang yang diduga terinfeksi untuk diambil alih karantina untuk dikarantina. Serta meminta penumpang yang bukan warga Sorong untuk dipulangkan ke daerah asalnya.
"Penumpang yang boleh turun yang punya KTP Sorong Raya, yang tidak ada silahkan pulang ke daerah asal. Kapal tidak boleh sandar dulu, nanti kalau sarana fasilitas sudah memadai baru bisa sandar,"ujar Wali Kota didampingi Ketua DPRD Kota, Petronela Kambuaya.Menurut Lambert Jitmau, pro kontra ini perlu dilakukan sebagai bentuk proteksi daerah dalam penyebaran wabah Covid 19.
Sementara itu, sejak Rabu (25/3) PT Pelni telah membatalkan pelayaran penumpang ke 8 daerah di kawasan Timur yaitu Sorong, Manokwari, Fak-Fak, Kaimana, Biak, Serui, Namlea dan Jayapura. Warga yang terlanjur membeli tiket dapat melakukan pengembalian uang 100 persen.*