JAYAPURA, wartaplus.com - KONI Papua dan Puslatprov menggelar rapat terbatas terkait persiapan atlet Papua di tengah penyebaran virus corona (covid-19), Senin (23/3) di Aula Tonny Rompis Kodam XVII Cenderawasih.
Rapat tersebut akhirnya memutuskan bahwa seluruh atlet diminta tetap bertahan di tempat pemusatan latihan (TC) masing-masing dan melanjutkan aktivitas mereka.
Ketua Puslatprov, Brigjen TNI Irham Waroihan mengatakan, keputusan melanjutkan TC atlet Papua akan dibarengi dengan diperketatnya pengawasan terhadap kondisi kesehatan masing-masing atlet.
Pihaknya juga bersama KONI Papua tidak akan memulangkan para atlet ke rumah masing-masing untuk mencegah para atlet dari penularan virus corona.
"Tadi sudah di putuskan oleh Pak Sekum KONI untuk Puslatprov agar program TC tetap di lanjutkan di tempat mereka masing-masing seperti di Jakarta dan lainnya, termasuk yang di Papua tetap jalan. Yang perlu kita tingkatkan adalah strerilisasi atlet. Tim medis kita juga akan ke lapangan untuk mensosialisasikan ke para atlet dan juga meyakinkan orang tua atlet," ujar Irham.
"Semua atlet fisiknya bagus, anti bodinya bagus dan tidak mempan kalau mau diserang virus. Tapi kalau mereka pulang ke rumah masing-masing, ketemu orang lain akan berisiko dan yang kedua kita akan evaluasi program latihan kita. Kita tidak punya lawan tanding dan akan kita rapatkan khusus untuk program latihan ini. Jadi tetap atlet kita pertahankan di TC masing-masing ketimbang kita pulangkan," tambahnya.
Sementara Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya juga meminta kepada para atlet agar tidak menggelar latihan di tempat-tempat umum.
"Jadi atlet kita minta mereka tidak latihan di tempat umum, seperti angkat berat, angkat besi dan lain sebagainya yang selama ini menggunakan tempat umum seperti gym, kita batasi untuk mengantisipasi virus corona, kemudian kita meminta mereka harus menjaga kebugaran masing-masing," jelasnya.
Yang paling penting kata Kenius, pihaknya akan memastikan kondisi kesehatan para atlet tetap aman di tempat TC masing-masing. Dan pihaknya bersama Puslatprov akan memperketat dan memperkuat tim medis untuk mengambil langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka pencegahan dini.
"Sehingga kalau mereka harus pulang ke rumah masing-masing itu saya pikir bukan solusi terbaik. Sambil kita menunggu kepastian apakah PON ini ditunda atau tidak. Belum ada instruksi dari Presiden dan Pemerintah pusat," pungkasnya.**