JAYAPURA,wartaplus.com - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto, menduga senjata yang digunakan untuk menembak pesawat cassa CNA-2909 milik TNI AU yang dilakukan oleh Orang Tak di Kenal (OTK) di Oksibil menggunakan senjata milik korban helikopter MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob Kabupaten Pegunungan Bintang pada Juni 2019 lalu.
“Untuk sementara masih kita dalami, tapi dugaan kita bahwa senjata yang digunakan untuk menembak pesawat cassa CNA-2909 ini menggunakan senjata milik personil TNI yang menjadi korban kecelakaan helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala beberapa waktu lalu,” kata Eko Daryanto kepada wartawan di Kota Jayapura, Senin (23/3) malam.
Eko mengaku bahwa saat ini sebelas pucuk senjata tersebut belum ditemukan. Pihaknya terus membangun komunikasi dengan masyararakat setempat untuk mengembalikan 11 pucuk senjata tersebut.
“Memang sampai saat ini 11 pucuk senjata itu belum ditemukan. Kami terus melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat melalui tokoh agama, tokoh adat dan pemerintah setempat agar senjata tersebut dapat dikembalikan kepada kami,” jelasnya.
Eko mengatakan, jika senjata tersebut tidak diserahkan kepada aparat TNI maupun Polri, maka masyarakat yang mengambil senjata tersebut akan diproses hukum.
“Secara aturan hanya aparat TNI-Polri yang berhak memegang senjata dan masyarakat dilarang. Jika nantinya senjata tersebut tidak dikembalaikan maka kami akan mengambil langkah hukum,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa 11 pucuk senjata milik korban helikopter MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang dinyatakan hilang. Tim evakuasi tidak menemukan senjata milik korban. 11 pucuk senjata yang hilang diantaranya, 7 senjata laras panjang, 3 pistol dan 1 pucuk pelaontar granat.*