JAYAPURA,-Putusnya jaringan fiber optik di perairan Biak - Sarmi sejak 6 April 2018 lalu, tidak berdampak pada jaringan komunikasi dan internet di wilayah pegunungan Papua
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Papua, Kansiana Salle menyatakan, sampai saat ini kabupaten diluar dari Jayapura, Merauke dan Timika masih menggunakan jaringan vsat sehingga putusnya kabel fiber optik tidak berdampak.
"Jadi kalau fiber optik di sekitar Jayapura terganggu seharusnya kabupaten lain tidak karena menggunakan vsat. Jadi saya tidak mengerti juga dengan teman-teman di daerah lain yang tidak ada hubungan dengan fiber optik mengatakan terhambat jaringan," herannya
Kepada pers di Jayapura, Kamis (19/4) Kansiana mengaku, memang saat ini pihaknya kesulitan untuk mengakses internet dan komunikasi keluar. Dia mengibaratkan, fiber optik sebagai jalan tol, sehingga dengan rusaknya jaringan maka Telkom mengalihkan ke vsat.
"Vsat ini diibaratkan adalah jalan-jalan kecil, bagaimana dengan kendaraan sebanyak ini harus melalui jalan kecil, tentu akan mendapat kendala," ujarnya
Untuk itu, lanjutnya, dengan adanya palapa ring ada beberapa alternatif fiber optik yang masuk ke Jayapura. "Sekarang sudah tergelar ke daerah-daerah pegunungan dan wilayah Merauke seperti Boven Digoel.Kalau daerah yang memungkinkan untuk fiber optik berarti sudah digelar, tapi kalau memang tidak memungkinkan karena kondisi geografis antara ibukota kabupaten satu ke kabupaten lainnya maka menggunakan teknologi microwife radio,"ujarnya.
Kansiana berharap Telkom bisa memperbaiki kerusakan jaringan fiber optik sesuai waktu yang disampaikan, yakni 5 Mei 2018.
"Saat ini kapal merah putih itu ada di perairan Kaimana, nanti akan digeser ke perairan Sarmi untuk memperbaiki jaringan. Ini kejadian diluar kemampuan Telkom, sehingga membutuhkan waktu," pungkasnya.*