JAYAPURA, wartaplus.com-Kasus pencurian kendaraan bermotor di Kota Jayapura cukup menjadi antensi pihak kepolisian khsusunsya Polresta Jayapura Kota, dimana tercatat angka kasus tiap tahunnya tembus diangka seribuan.
Data yang diperoleh dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Jayapura Kota mencatat sepanjang tahun 2018, kasus pencurian kendaraan bermotor mencapai angka 1308 laporan, sementara tahun 2019 curanmor capai 1015 laporan. Bahkan untuk laporan tahun 2020 sejak Januari hingga Maret tercatat laporan kasus curanmor sudah 171 laporan.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Yoan Febrian menerangkan kasus pencurian kendaraan bermotor saat ini menjadi atansi sehingga pihaknya akan terus bekerja keras mengungkap kasus tersebut.
“Curanmor ini menjadi kasus menonjol tiap tahunnya, oleh karena itu kami setiap harinya terus bekerja untuk baik di tingkat Polresta dan jajaran, bahkan tim kusus pun telah di bentuk Kapolresta,”terang Yoan saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (11/3) siang. Ia pun menerangkan dalam pengungkapan kasus sejak 2018 sampai dengan saat ini mengalami peningkatan, artinya pihak kepolisian terus bekerja.
“Tahun 2018 dari laporan 1308 yang berhasil kami ungkap 872, ditahun 2019 laporan ada 1015 kasus, kami tuntaskan 784, sementara tahun 2020 kami selesaikan 77 dari 171 laporan,” cetus Yoan.
Mantan Kasat Reskrim Polres Puncak Jaya ini pun menyampaikan, pihaknya sejauh ini telah memetakan lokasi rawan terjadinya kasus pencurian kendaraan bermotor di Kota Jayapura, dimana daerah rawan tersebut meliputi pemukiman penduduk dan lebih mendominan di wilayah Abepura.
“Kota Jayapura rawan terjadinya kasus curanmor, namun dari laporan yang kami pelajari kasus pencurian terbanyak ada di wilayah Abepura disusul Jayapura Selatan. Bahkan lokasi TKP kebanyakan di pekarangan rumah padat penduduk dan jarang sekali di pertokoan maupun pusat perbelanjaan,” bebernya. Yoan mengungkapkan dugaan kuat para pelaku telah membawah barang hasil kejahatannya keluar Papua (PNG) baik melalui jalur laut maupun darat.
“Kalau kasus yang belum diungkap kemungkinan barang bukti sudah di bawa ke PNG, entah itu di tukar dengan ganja maupun dijual. Kami juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan kami baik di Polair maupaun di TNI AL guna melakukan pengawasan agar tidak kecolonagn barang bukti dibawa ke PNG,”katanya. Ia mengharapkan kepada masyarakat untuk selalu waspada saat memarkirkan kendaraannya guna mengantisipasi terjaidnya pencurian.
“Kasus ini bisa ditekan kalau masyarakat sadar akan savety kendaraannya dengan menambah kunci tambahan dengan otomatis motornya aman dari tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor,”tegasnya.