KEEROM, wartaplus.com - Berbeda dengan kondisi wilayah lain di Indonesia yang relatif aman, pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di wilayah Provinsi Papua selalu dihadapkan dengan ancaman kehadiran kelompok separatis bersenjata. Kelompok ini tidak segan-segan melakukan penembakan terhadap prajurit TNI maupun masyarakat yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Tentu saja resiko prajurit yang melaksanakan TMMD di wilayah Papua jauh lebih besar dibanding di wilayah lain di Indonesia. Mereka tidak hanya dituntut menyelesaikan sasaran TMMD, namun juga setiap saat harus siap menanggung resiko kehilangan nyawa saat melaksanakan kegiatan TMMD.
Akhir bulan lalu, tepatnya tanggal 29 Februari 2020, salah satu kendaraan dinas Kodim 1701/Jayapura yang sedang mendistribusikan bahan bangunan untuk keperluan TMMD ke - 107 di Kampung Kibay, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, mendapat gangguan tembakan dari kelompok separatis. Tembakan mengenai kaca depan kendaraan hingga tembus ke kaca belakang kabin truk dinas tersebut.
Dua personel Kodim 1701/Jayapura mengalami luka-luka akibat terkena serpihan kaca, namun keduanya berhasil mengamankan diri dan bergabung dengan pos pengamanan perbatasan terdekat dari lokasi kejadian. Patroli pengejaran yang melibatkan personel Satgas Pamtas Yonif 713/ST pun segera dilakukan. Dari lokasi yang diduga menjadi tempat kedudukan menembak dari kelompok separatis, tim patroli menemukan 1 pucuk senjata jenis Double Loop dan beberapa bilah parang.
"Memang resiko keamanan yang kami hadapi dalam melaksanakan TMMD ke - 107 di Kampung Kibay ini sangat tinggi, mengingat masih adanya keberadaan kelompok separatis yang berbasis di sekitar perbatasan. Selain berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan fisik dalam TMMD, kita juga dituntut untuk mengamankan personel maupun masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini," ungkap Dandim 1701/Jayapura, Kolonel Inf Jerry Simatupang,seperti dikutip dari rilis Kodam Cenderawasih
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan tersebut, selain membentuk kelompok pengamanan dalam setiap kegiatan, Dandim telah berkoordinasi dengan Dan Satgas Pamtas Yonif 713/ST maupun personil kepolisian setempat. Pos-pos Satgas Pamtas akan melakukan pengawalan dan pemantauan terhadap rute maupun lokasi TMMD di Kampung Kibay.
"Kami tidak gentar dengan ancaman tersebut. Kedatangan kami didasari niat tulus dan ikhlas untuk membantu meringankan kesulitan warga di perbatasan, khususnya Kampung Kibay. Seberat apa pun resikonya, kami akan hadapi. Kami yakin masyarakat akan ikut menciptakan suasana yang kondusif saat pelaksanaan TMMD nanti,” tegas Jerry.(Adv)