JAYAPURA, wartaplus.com - Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mengklaim, situasi di Papua saat ini aman namun belum terlalu kondusif Menyusul terjadinya gangguan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di sejumlah wilayah
Gangguan kelompok Kriminal Bersenjata yang terakhir terjadi di Kabupaten Mimika, dimana kelompok Kriminal Bersenjata melakukan penyerangan terhadap Polsek Tembagapura dan penembakan terhadap Mobil Patroli. Akibat kejadian tersebut satu anggota Polri mengalami luka terkena serpihan kaca mobil.
Kelompok yang melakukan penyerangan tersebut diketahui merupakan kelompok yang sama yang melakukan penembakan terhadap satu anggota Brimob, Bharatu (anumerta) Doni Priyanto beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Kapolda Papua menyikapi dengan tegas jika para pengacau keamanan akan mendapatkan tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kekuatan personil kami di lapangan saat ini cukup, hanya kami terkendala cuaca dan kondisi geografis dalam upaya melakukan penegakan hukum untuk menangkap para pelaku. Prinsipnya jika melakukan perbuatan melanggar hukum kami akan tindak tegas sesuai Undang-Undang yang berlaku, untuk melindungi kepentingan masyarakat," ujar Kapolda saat mendampingi Ketua MPR, DPR dan DPD RI di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Jayapura, Selasa (3/3).
Di kesempatan yang sama, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan jika dirinya senang berada di Tanah Papua yang diberkati, karena konon bila seseorang bekerja di Papua dengan jujur maka akan mendapat tanda heran satu ke tanda heran lainnya.
"Niat tujuan kita datang kesini untuk memastikan saudara kami di tanah Papua hidup sama sejahtera dengan wilayah yang lain, ketika Pak Yoris datang ke saya dan menyampaikan bahwa dalam penanganan permasalahan di Papua dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu kesejahteraan, keadilan dan budaya, saya menilai 3 pendekatan ini tepat," jelasnya.
"Kita memiliki PR besar sejak kemerdekaan tuntutan sila ke 2 dan ke 5, inilah yang sedang kita upayakan terus menerus sejak pemerintahan Jokowi begitu besar perhatian beliau terhadap Papua. Kita tidak tahu kenapa dana Otsus yang begitu besar belum mampu mendorong kesejahteraan masyarakat Papua. Kita sangat peduli dan mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian kepada anak-anak kita sekolah diluar negeri, harus mendapatkan pekerjaan yang layak," tambahnya.
Usai pertemuan rombongan, Komisi V DPR RI meninjau pembangunan di Pasar Wouma dan Kantor Bupati Jayawijaya guna meninjau langsung proses pembangunan Pasar dan Ruko serta lokasi Kantor Bupati yang terbakar saat kerusuhan tanggal 23 September 2019 lalu. **