JAYAPURA, wartaplus.com - Teror penembakan terjadi di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (2/3) kemarin. Dimana sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi, ditembaki mengakibatkan sopir panik dan truk akhirnya mengalami kecelakaan
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Dax Sianturi mengaku, belum dapat memastikan siapa yang melakukan penembakan. Apalagi terjadi saat iring iringan truk melaju dengan kecepatan tinggi.
"Mereka hanya mengeluarkan tembakan gangguan saja dan dilakukan pada saat kendaraan sedang melaju kencang dan tidak berhenti," ujar Wakapendam saat dihubungi via telepon, Selasa (3/3) malam.
Dax menduga, kemungkinan senjata yang digunakan untuk menembak adalah milik anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Juni 2019 lalu "Jelas ada kemungkinan itu senjata milik TNI yang dibawa Heli MI17," duga Dax
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Hanya saja membuat supir truk panik dan akhirnya mengalami kecelakaan. "Akibat penembakan itu tidak ada korban, hanya habis mereka dihadang, begitu mendekat ke Oksibil mungkin sopir trauma jadi kurang hati-hati dan kendaraannya ada yang terbalik," ungkap Dax.
Dia menembakan, insiden penembakan ini baru pertama kalinya terjadi di wilayah Pegunungan Bintang. "Ini merupakan hal baru sehingga belum bisa dipastikan apakah pelakunya dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau bukan.
Namun karena daerah tersebut berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG) dan pernah ada markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang pernah aktif disana, sehingga tidak menutup kemungkinan aksi tersebut dilakukan oleh mereka," jelas Dax
"Kalau dulu di sepanjang perbatasan itu ada markas Victoria yang pusatnya ada di PNG beda dengan yang ada di pegunungan tengah. Setahu saya markas Victoria itu sudah lama tidak aktif, makanya sedang kita analisa juga," sambung Dax.
Seperti diketahui sebanyak 10 pucuk senjata milik anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 dinyatakan hilang. Hingga kini, aparat Kepolisian dan TNI belum berhasil menemukan kembali senjata tersebut.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab menyebut, senjata laras panjang jenis SS1 itu telah diamankan oleh masyarakat setempat yang kebetulan melintas di lokasi jatuhnya Heli.*