JAKARTA,wartaplus.com Rombongan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Papua tepat di kabupaten Mimika, Kabupaten Jayawijaya, dan Jayapura.
Khususnya di kabupaten Mimika, rombongan akan menuju PT Freeport Indonesia di Timika tepat di Tembagapura. Selama perjalanan kesana rombongan akan menggunakan mobil besi baja dan mendapat pengawalan ketat TNI Polri.
Rombongan ini berjumlah 58 orang yang terdiri dari pimpinan MPR 5 orang, pimpinan DPR 1 orang, pimpinan DPD 2 orang, anggota MPR 13 orang, Menteri PUPR, Sesjen MPR, DPR dan DPD 3 orang, kepala biro 3 orang, perangkat pimpinan 3 orang, protokol 3 orang, media 6 orang, dan fotografer 4 orang.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD RI, Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum ketika bersama rombongan saat briefing persiapan keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Senin (2/3) malam melalui pesan singkat WhatsApp.
Rombongan ini, kata Filep, telah tiba di Mimika pada 3 Maret pukul 06.00 WIT pagi. Di Mimika rombongan hanya transit dan melakukan penerbangan lanjutan menggunakan Hercules TNI ke kabupaten Jayawijaya, disana rombongan akan menemui Forkompinda Pemkab Jayawijaya.
Setelah itu rombongan juga akan berkunjung ke lokasi pembangunan rumah khusus pengungsian korban kerusuhan Wamena yang dipimpin oleh Menteri PUPR.
Lebih lanjut, jelas Filep, rombongan akan bertolak lagi ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules TNI. Secara khusus di Jayapura rombongan akan bertemu juga Forkompinda Provinsi Papua dan melihat secara dekat stadion Papua Bangkit sebagai langkah persiapan menuju PON 2020.
Kemudian rombongan ini bertolak kembali lagi ke Mimika untuk pertemuan dengan pihak jajaran direksi PT Freeport Indonesia di Kota Timika pada Rabu (4/3) pukul 12.00WIT.
Tetapi sebelumnya rombongan akan berkunjung ke Tembagapura dipuncak Grasberg. Untuk diketahui bersama bahwa saat kunjungan ke lokasi PT Freeport Indonesia-Papua, rombongan akan menggunakan mobil besi baja dan dikawal ketat oleh TNI, Polri.Lebih lanjut, Filep Wamafma menjelaskan akan menginformasikan lebih terperinci setelah pertemuan selama di provinsi Papua kepada media.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw tidak merekomendasikan rencana kunjungan DPR RI dan MPR ke pertambangan PT.Freeport Indonesia di Tembagapura, Mimika menyusul situasi yang tengah memanas di kawasan itu.
"Jadi kalau kunjungan ke Timika tidak ada masalah, tapi kalau naik ke Tembagapura kami tidak rekomendasi karena situasi yang memanas di Tembagapura,"ujar Waterpauw di Jayapura, Senin (2/3).
Seperti diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah di Tembagapura, Mimika, pada Senin (2/3) pagi. Kali ini mobil patroli milik Polsek Tembagapura jenis Long Wheel Base (LWB) di tembaki di kawasan Kampung Utikini. Untungnya dalam insiden itu tidak ada korban jiwa. Namun seorang anggota Briptu Andika Wally terkena serpihan kaca mobil yang tertembak.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw pihaknya telah melakukan upaya pengejaran."Kelompok yang melakukan penembakan itu merupakan kelompok yang melakukan penembakan terhadap Bharatu Anumerta Doni beberapa waktu lalu,"ujarnya
Kata Kapolda, tujuan utama dari gangguan yang dilakukan oleh KKB yakni PT.Freeport."Tujuan mereka itu masuk ke PT.FI, namun kami akan terus melakukan upaya penghadangan agar KKB tak dapat masuk ke areal PT. Freeport,"cetusnya.
Menurut Waterpauw, pelaku penembakan merupakan kelompok sama yang menewaskan Brimob Kelapa Dua, Bharatu Anumerta Doni Priyanto di Kali Kabur, sekitar Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, beberapa waktu lalu."Jadi memang kelompok yang melakukan kekerasan terhadap anggota kita (Doni) berada disekitar lingkaran itu,"kata Waterpauw.
Sebelumnya, Brimob Kelapa Dua, Bharatu Anumerta Doni Priyanto, gugur dalam kontak tebak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Kali Kabur, sekitar Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika,Papua, Jumat (28/2). Doni meninggal akibat tertembak bagian dada.
Kepolisian Daerah Papua mengidentifikasi pelaku penembakan Bharatu Anumerta Doni Priyanto merupakan kelompok bersenjata pimpinan Joni Botak, Guspi Waker, Nau Waker dan kawan-kawannya.*