TIMIKA,-Pasca aksi kriminalitas yang dilakukan oleh kelompok Kriminal bersenjata (KKB) di Tembagapura yang berdampak pada putusnya aktifitas belajar mengajar, sehingga ratusan anak yang berada di Kampung yakni Banti dan Kimbely di distrik Tembagapura putus sekolah.
Pihak kepolisian Resot Mimika di bantu aparat TNI dan pemerintah trus melakukan pemulihan trauma kepada anak-anak putus sekolah dengan menggelar program Polisi Pi' ajar dikampung Banti, Selasa (17/4) kemarin.
kegiatan Polisi Pi ajar melibatkan Bhabinkamtibmas Polres Mimika, Polsek Tembagapura dan anggota Satgas dipimpin AKP Sudirman.
Kegiatan diawali dengan nyanyian anak - anak dan perkenalan badut polisi yang mana diharapkan agar anak-anak dapat menghilangkan trauma serta ketakutan pasca kontak tembak yang dilakukan oleh kelompok KKB dan aparat keamanan.
Mantan Kapolsek Tembagapura AKP Sudirman menuturkan anak-anak di desa Wa”a banti, Kimbeli dan sekitarnya ini selama 7 bulan sudah tidak bersekolah dikarenakan situasi yang kurang aman didesa Wa”a banti. Untuk itu pihaknya hadir guna menghibur dengan belajar sambil bermain dengan tujuan mengilangkan rasa ketakutan selama ini.
"Kita tidak mau, anak-anak kita ini sebagai penerus bangsa tidak bersekolah, mereka adalah penerus untuk itu kita berkomitmen agar mereka harus kembali bersekolah," terangnya.
Kapolsek Tembagapura, AKP Hermanto mengatakan aparat keamanan dan pemerintah daerah akan berupaya untuk membantu anak-anak yang putus sekolah dan akan melakukan proses belajar mengajar sementara sampai fasilitas bangunan sekolah sudah dibangun.
"Ini adalah upaya pemulihan keamanan didesa Wa’a banti, Kimbeli dan sekitarnya. Disisi lain anak-anak putus sekolah banyak namun kita berupaya walaupun tempat fasilitas sekolah sementara belum diperbaiki," terangnya.
Sementara itu Danbrigif Kolonel Frists Pelamonia, mengucapkan terima kasih kepada anak-anak Wa’a Banti yang sudah dengan antusias mengikuti proses belajar mengajar yang diselenggaran oleh reka-rekan dari Polri dan dibantu oleh TNI.
"Harapan kami pemerintah bekerja sama dengan PT.FI membangun kembali sekolah yang dibakar oleh KKB agar anak-anak ini bisa kembali bersekolah seperti biasa,"ucapnya.
Kepala Distrik Tembagapura Martinus Nuboba menyampaikan bahwa, anak-anak Kampung Wa’a banti dan sekitarnya sangat membutuhkan sekolah, hal itu dibuktikan dengan adanya anggota polisi yang mengajar di kampung Wa’a banti ini. Mereka anak-anak Nampak serius mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan oleh petugas TNI-Polri
Kepala suku Wa’a banti kolinus Beanal memyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Polri dan TNI yang telah datang mengamankan kampung Ea’a banti dan sekaligus memberikan pengajaran kepada anak-anak di kampung Wa’a banti tersebut.
Kegiatan diakhiri dengan memberikan bingkisan serta makanan dan susu untuk memperbaiki gizi mereka pasca pembakaran sekolah oleh kelompok KKB.*