KEEROM,-Seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Keerom, Provinsi Papua mendesak Partai Golkar agar segera menetapkan calon Wakil Bupati Keerom definitip sebelum akhir April.
Tuntutan itu akan disampaikan pada kesempatan kampanye pasangan calon gubernur dan calon Wakil gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klement
Tinal (LukMen) yang digelar di Arso, ibukota Kabupaten Keerom, Kamis (19/4) nanti.
Hal itu disampaikan mantan pemimpin umat Katolik wilayah Arso dan pegiat HAM Papua, Pastor John Djonga di Jayapura, Selasa (17/4) malam
"Proses pencalonan wakil bupati Keerom oleh partai pengusung yaitu Partai Golkar dianggap terlalu lama sehingga masyarakat menuntut Partai Golkar segera tetapkan wakil bupati paling lambat akhir April," katanya.
Dia menegaskan bahwa saat ini DPD Partai Golkar Provinsi Papua sudah mengantongi tiga nama calon wakil bupati Keerom untuk diusulkan ke DPP Partai Golkar di Jakarta guna diputuskan dan ditetapkan satu nama menjadi wakil bupati definitif.
Masyarakat Keerom, lanjut Pastor John meminta Partai Golkar untuk menetapkan wakil bupati yang adalah anak asli Keerom.
Seluruh komponen masyarakat Keerom menolak calon wakil bupati yang brrasal dari luar wilayah Kabupaten Keerom.
Pastor John meramalkan jika Partai Golkar keliru menetapkan calon wakil bupati Keerom maka kemungkinan besar akan terjadi konflik di tengah masyarakat.
Jika calon wakil bupati berasal dari luar wilayah Keerom maka akan terjadi unjuk rasa besar menolak kehadiran wakil bupati yang tidak mereka inginkan.
"Saya berharap pada kampanye pasangan Lukmen yang dihadiri calon wakil gubernur Klemen Tinal di Arso pada Kamis nanti, Klemen Tinal selaku Ketua DPD Golkar Provinsi Papua sudah dapat mengumumkan nama calon wakil bupati Keerom yang adalah putra asli Keerom sekaligus pemeluk Katolik nengingat wilayah Keerom sejak tahun 1901 adalah wilayah Misi Gereja Katolik dengan tradisi Katolik yang dipelihara berabad-abad lamanya di wilayah ini oleh masyarakat asli Keerom,"tegasnya.
Pastor John meminta para peserta kampanye Lukmen agar menjaga ketenangan dan kedamaian hidup antarumat beragama di Keerom.
Walaupun wilayah Keerom memiliki tradisi Katolik namun masyarakat dari agama lain pun hidup dan berkembang di wilayah ini sehingga kerukunan hidup antarumat beragama harus terus dipelihara dengan baik.
Pastor John juga meminta Partai Golkar agar memperhatikan aspirasi orang muda Keerom dan memberikan kesempatan kepada orang muda asli Keerom untuk memimpin wilayahnya sendiri.
"Jika Golkar paksakan kehendak dengan menetapkan calon wakil bupati yang bukan anak asli Keerom dan yang bukan berlatarbelakang sejarah dan tradisi Gereja di wilayah ini maka kemungkinan akan terjadi kegaduhan politik yang merugikan semua pihak,"katanya mengingatkan.
Kursi wakil bupati Keerom lowong sejak dilantiknya Muhammad Markum yang sebelumnya menjabat wakil Bupati Keerom menjadi Bupati Keerom definitif pada 20 Februari 2018 menggantikan Celsius Watae yang meninggal dunia dalam jabatan sebagai Bupati Keerom pada 10 Januari 2018.*