SORONG,wartaplus.com-Pupus sudah harapan Sulistiawati, melihat anaknya selamat setelah helikopter MI-17 milik TNI AD yang mengangkut anaknya Serda Ikrar Setya Nainggolan bersama 11 orang lainnya dinyatakan hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua 28 Juni 2019 silam.
Derai air mata Sulis dan saudari perempuan Ikrar tak henti mengalir hingga ke peristirahatan terakhir Ikrar.
Serda Ikrar Setya Nainggolan oleh negara diganjar kehormatan kenaikan pangkat menjadi Sertu Anumerta. Jenazah Sertu Anumerta, Ikrar Setya Nainggolan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Jaya Sakti, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (19/2).
Jenazah dimakamkan secara militer dipimpin inspektur upacara Kasrem 181/PVT Kolonel Inf Haryanto dan diikuti aparat gabungan TNI dan Polri.
Dalam amanatnya, Kasrem mengatakan upacara pemakaman militer merupakan bentuk penghargaan negara kepada almarhum Sertu Anumerta Ikrar Setya Nainggolan yang gugur dalam menjalankan tugas negara.
Jabatan terakhir, Sertu Anumerta Ikrar Setya Nainggolan adalah Danru Morri Ton Bant Ki A Yonif 725 Woroagi Kendari dibawah Korem 143 Haluoleo Kodam XIV Hasanudin, dikenal sebagai prajurit kebanggan Yonif 725 hingga dipercayakan menjadi salah satu prajurit pengamanan perbatasan RI - PNG.
Perwira Seksi Pertahanan Wilayah Korem 143/Ho, Mayor
La Ode Mursali menyatakan duka mendalam dirasakan oleh jajaran Kodam XIV dan Korem 143/Ho atas kepergiaan Ikrar. Ikrar yang lahir di Sorong pada 28 Oktober 1994 adalah anak pasangan Rasiman Nainggolan dan Sulistiawati, diketahui menjadi prajurit terbaik di kesatuannya dan diketahui sangat disiplin serta ramah.
"Itu terbukti dengan mendapatkan tugas dari negara untuk pengamanan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. Saya hadir disini langsung diutus oleh Pangdam XIV Hasanudin untuk langsung bertemu pihak keluarga dan menyampaikan langsung bela sungkawa mendalam kepada pihak keluarga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,"ujar La Ode.*