SENTANI, wartaplus.com, - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI Ganip Warsito menginstruksikan (perintah) kepada Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw untuk segera mencari 10 pucuk senjata milik korban helikopter MI-17 yang hilang di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Juni 2019 lalu.
Ia mengaku khawatir jika senjata ini tidak segera ditemukan, maka akan disalahgunakan oleh masyarakat.
“ Kepada pak Pangdam, Kapolda dan Danrem untuk segera koordinasi dengan masyarakat setempat untuk mencari senjata yang hilang itu. Kita khawatir jika senjata ini kalau terlalu lama dipegang akan salah digunakan, jadi harus segera ditemukan,” tegasnya di Base Ops Lanus Silas Papare Jayapura, Senin (17/2) siang.
Ia juga meminta Pangdam dan Kapolda untuk membangun komunikasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat agar senjata ini segera ditemukan.
“ Kalau bisa koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat supaya senjata ini bisa ditemukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab mengaku bahwa 10 pucuk senjata api yang dibawa oleh para korban jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tidak ditemukan di antara puing-puing hekikopter.
“ Pada saat pengambilan jenazah, tim evakuasi tidak menemukan adanya senjata dilokasi jatuhnya heli MI-17,” kata Pangdam di Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Sabtu (15/2) siang.
Pangdam meyakini 7 senapan laras panjang dan 3 pistol yang hilang tersebut sudah diamankan oleh masyarakat yang melintas di kawasan jatuhnya Heli MI-17. Ia optimis bahwa 10 pucuk senjata tersebut akan dikembalikan.
“ Dari informasi yang kami dapatkan bahwa senjata tersebut sudah diamankan oleh masyarakat setempat, sehingga kami akan melakukan pendekatan kekeluargaan agar dalam 1-2 minggu ini bisa dikembalikan,” kata Pangdam.**