JAYAPURA, wartaplus.com-10 pucuk senjata api milik anggota TNI yang jadi korban jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tidak ditemukan di antara puing-puing jatuhnya helikopter. Tim evakuasi dari TNI yang berhasil mencapai titik jatuhnya heli MI-17 pada Jumat (14/2), sudah menyisir puing-puing heli, namun tidak mendapati keberadaan senjata api yang dibawa oleh para korban.
Juru Bicara Komando Nasiona Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)- Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom kepada wartaplus.com menegaskan, senjata semua jenis dan amusnisi diambil oleh pasukan TPNPB. “ Tidak ada yang sisa,”ujarnya, Sabtu (15/2) sore.
Sebelumnya Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, memastikan bahwa 10 pucuk senjata api milik anggota TNI yang jadi korban jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tidak ditemukan di antara puing-puing hekikopter.
Pangdam mengaku, tim evakuasi yang berhasil mencapai titik jatuhnya heli MI-17 pada Jumat (14/2), sudah menyisir puing-puing heli, namun tidak mendapati keberadaan senjata api yang dibawa oleh para korban.
“Pada saat pengambilan jenazah, tim evakuasi tidak menemukan adanya senjata dilokasi jatuhnya heli MI-17,” kata Pangdam di Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Sabtu (15/2) siang.
Mantan Pangdam Tanjungpura ini meyakini 7 senapan laras panjang dan 3 pistol yang hilang tersebut sudah diamankan oleh masyarakat yang melintas di kawasan jatuhnya Heli MI-17. Ia optimis bahwa 10 pucuk senjata tersebut akan dikembalikan.
“Dari informasi yang kami dapatkan bahwa senjata tersebut sudah diamankan oleh masyarakat setempat, sehingga kami akan melakukan pendekatan kekeluargaan agar dalam 1-2 minggu ini bisa dikembalikan,”ujarnya.*