Korban Dugaan Asusila Oknum Pejabat Pemprov Papua Alami Teror dan Intimidasi

Kuasa Hukum korban, Pieter Ell SH/Istimewa

JAYAPURAwartaplus.com – Korban kasus asusila yang diduga dilakukan oknum pejabat Pemprov Papua kini mengalami depresi usai mendapat teror dan intimidasi oleh pihak pihak tertentu melalui telepon.

Hal ini disampaikan kuasa hukum korban,Pieter Ell SH kepada wartaplus.com di Jayapura, Selasa (4/2).

Menurut Pieter Ell, pasca kasus ini dilaporkan ke Polisi dan akhirnya menjadi viral di media sosial, korban berinisial A (18) yang masih berstatus pelajar ini kerap mendapat ancaman teror dan intimidasi via telepon. Tak hanya korban tetapi juga ibunya.

“ Jadi kemarin itu klien saya( korban) diteror dari nomor telepon yang tidak jelas. Pada waktu bersamaan, biasanya masuk dua sampai tiga nomor telepon, jadi dia merasa terganggu dan depresi,” ungkap Pieter.

Terkait adanya teror dan intimidasi ini, Pieter Ell selaku kuasa hukum korban meminta dengan tegas pihak pihak yang melakukan teror untuk segera menghentikannya  

“Saya minta kepada pihak pihak tertentu untuk segera menghentikan teror atau intimidasi terhadap klien kami,” tegasnya

Pieter menjelaskan, menyeruaknya kasus ini ke publik membuat kliennya alami depresi. Apalagi korban tetap bersekolah, dimana banyak teman temannya yang juga sudah mengetahui kasus yang menimpanya.  

“Korban tetap masuk sekolah. Namun suasana bathinnya tidak seceria sebelum kejadian. Apalagi beberapa teman di sekolah telah mengetahui kasusnya,” kata Pieter.

Sementara itu terkait proses hukumnya,Pieter mengaku masih tetap berjalan di Polres Jakarta Selatan  

“Proses hukumnya tetap berjalan. Karena kasusnya khusus, yakni asusila jadi pemeriksaannya memang harus hati hati, apalagi anak dibawah umur,” terangnya.

“Yang jelas korban sudah dimintai keterangan oleh penyidik saat melapor, dan sudah dilakukan visum,” terangnya lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya,  oknum pejabat pemprov Papua berinisial AG, diduga telah melakukan tindakan asusila (pemerkosaan) terhadap seorang perempuan remaja berinisial A, di salah satu hotel  kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 28 Januari 2020 lalu. Kasus ini dilaporkan ibu korban ke Polres Jakarta Selatan.

Dikutip dari laman kompas.com, semua berawal ketika oknum PNS ini meminta nomor telepon korban kepada ibundanya korban, Ana. saat itu, Ana tidak menaruh curiga kepada pelaku lantaran AG merupakan teman baik dari ayah korban

Setelah nomor korban didapat, pelaku lalu mengajak korban untuk makan di hotel tersebut. Usai makan, AG langsung mengajak korban ke kamar yang ada di lantai lima dengan alasan ingin membicarakan sesuatu.

Korban yang saat itu masih menggunakan seragam sekolah pun masuk ke kamar. Korban ditawari segelas minuman yang diduga sudah dicampur dengan obat tertentu.

AG kemudian melancarkan aksinya. Selang beberapa jam, korban pun sadar dan mengetahui jika pakaiannya sudah terbuka. Dia langsung memutuskan pulang sendirian dari hotel. Takut untuk mengadu langsung ke orang tua, korban lebih memilih mengadukan hal tersebut kepada guru pembimbingnya di sekolah.

Mendapati kabar tersebut, Ana pun berang. Tidak pernah dia sangka pria yang akrab dengan suaminya itu tega memerkosa putrinya. Dia pun langsung melaporkan kejadian ini pihak Polres Metro Jakarta Selatan guna ditangani lebih lanjut.**