SORONG

Gara-Gara Permen Doraemon, 6 Siswa SD Dilarikan ke Rumah Sakit

Petugas Babhinkamtibmas menunjukan permen yang diduga menyebakan keracunan sejumlah siswa SD/Dok.Ila

SORONG,wartaplus.com- Diduga usai mengkonsumsi permen berbentuk kepala doraemon, 6 orang siswa SD Inpres 109 Perumnas Kota Sorong dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (24/1) 

Keenam siswa SD tersebut, merasakan gejala pusing, mual bahkan muntah-muntah usai memakan permen yang diberikan oleh temannya.
Menurut keenam siswa tersebut, mereka mendapatkan permen berbentuk kepala doraemon dari teman sekelas mereka. Setelah memakan permen tersebut, mereka langsung merasakan pusing, mual dan muntah-muntah. "Saya hanya makan satu, ada teman yang makan dua dan ada juga yang makan tiga. Teman yang kasih permen bilang dia beli di toko yang jual permen didepan bataliyon sana," ujar salah seorang siswa.

Salah seorang guru SD Inpres 109 Perumnas yang ikut mengantarka keenam siswa, Yati mengaku para guru sempat panik dan terkejut, melihat 6 orang siswa kelas IV tiba-tiba merasa pusing dan muntah-muntah serta wajahnya tampak pucat. "Mereka makan permen itu setelah kami selesai olahraga bersama," bebernya. Setelah melihat 6 siswa muntah-muntah, sejumlah guru memberikan minuman susu kaleng. 

Penampakan permen diduga penyebab keracunan 6 siswa SD/Ola

"Langkah pertama yang kami ambil itu kasih mereka minum susu beruang, setelah itu baru kami bawa mereka ke rumah sakit batalyon. Tapi karena ada acara di batalyon, makanya anak-anak ini langsung kami bawa ke rumah sakit sele be solu. Mereka lalu diperiksa oleh dokter dan diberikan obat. Syukur tidak terjadi apa-apa pada anak-anak,"tandasnya.

Akibat kejadian tersebut pihak sekolah menghimbau kepada orang tua siswa dan siswa lebih berhati-hati saat membeli jajanan, apalagi produk yang tidak diketahui asal produksinya, nama produknya dan kandungannya.Sedangkan produk permen yang dimaksud langsung diambil sampelnya oleh loka BPOM Papua Barat untuk diteliti lebih lanjut.*