JAYAPURA - Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Pembangunan Waropen, kembali mendatangi Mapolda Papua, Jumat (17/1) siang.
Mereka menuntut agar Jeremias Bisay yang kini menjabat sebagai Bupati Waropen segera ditahan dan diproses terkait dugaan korupsi pembangunan Talud Beton, pengadaan 1000 unit kendaraan bermotor serta pembangunan ruas jalan Trans Waropen - Wapoga.
Sekertaris Aliansi Peduli Pembangunan Waropen, Demianus Robert Nikki kepada pers menjelaskan, kedatangan pihaknya tidak lain untuk mempertanyakan sejauh mana proses hukum atas dugaan kasus tindak pidana korupsi di Kabupaten Waropen, yang diduga ada keterlibatan JB selaku kepala daerah
"Kami meminta agar bupati Waropen JB di proses dalam kasus tindak pidana korupsi talud beton, jalan trans, serta pengadaan 1000 motor," tegas Demi
Bahkan ungkapnya, terkait penetapan dua orang tersangka dalam kasus korupsi pembangunan talud beton, diduga kuat ada keterlibatan Bupati dalam kasus tersebut.
"Kasus yang merugikan negara hingga Rp11 milliar itu dugaan kuat ada keterlibatan Bupati, kami bersyukur kalau ada yang di tetapkan sebagai tersangka, namun Polda harus terus bekerja untuk mengungkapkan keterlibatan Bupati didalamnya," tegasnya.
Sementara itu, Tokoh Adat Kabupaten Waropen, Cornelis Dasinapa meminta agar Polda Papua bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mengungkap kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan bupati Kabupaten waropen.
Ia pun meminta agar Polda Papua melakukan tindak tegas terhadap JB.
"Kami meminta bapak Kapolda untuk melakukan penahanan terhadap bupati," serunya
Dirkrimsus Polda Papua, Kombes Pol Ricko Taruna menjelaskan terkait kedatangan sekelompok masyarakat yang mengatas namakan aliansi peduli pembangunan Waropen di Mapolda Papua untuk meminta agar Bupati waropen ditangkap.
Sayangnya, Ricko belum bisa berkomentar banyak, mengingat kasus dugaan korupsi di Kabupaten Waropen masih dalam pengembangan penyelidikan.
"Tadi kami sudah menerima kedatangan sekelompok warga, dan kami juga sudah jelas terkait kasus dugaan korupsi,"ungkapnya
Bahkan lanjut Ricko, dari tiga kasus dugaan Korupsi di Kabupaten Waropen, pihaknya baru menyelesaikan satu kasus, dimana kasus tersebut baru dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami baru tetapkan dua tersangka dalam kasus pembangunan talud beton, sementara kasus pengadaan 1000 motor dan ruas jalan masih kami kembangkan," terangnya.
Sementara terkait pemanggilan Bupati Waropen Jeremias Bisay, ia enggan berkomentar.
"Untuk keterlibatan Bupati saya belum bisa bicara. Yang jelas kami bicara terkait adanya temuan dan hasil audit seperti kasus pembangunan talud. Untuk dua kasus lainnya kami akan kembangkan," tegasnya.
Ia pun menerangkan pihaknya akan mengirimkan tim ke Kabupaten Waropen guna melakukan penyelidikan terkait laporan masyarakat.
"Minggu depan kami akan turunkan Tim ke sana guna mendalami laporan masyarakat,"pungkasnya.**