MANOKWARI-Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat, Maxi Nelson Ahoren mengatakan, rekrutmen seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di wilayah Polda Papua Barat harus memprioritaskan anggota Polri Orang Asli Papua (OAP).
"Setidaknya ada 70 persen OAP da. 30 persen non OAP yang mengikuti seleksi SIP, sehingga ada pemberdayaan kepada anak asli Papua yang bertugas di kepolisian" kata Maxi Nelson Ahoren diruang kerjanya pada Rabu (15/1).
Diakui Maxi Ahoren bahwa tes SIP itu belum ada aturan khusus yang mengikat tentang program Kepolisian, namun setidaknya ini daerah khusus, maka harus ada prioritas kepada OAP yang bertugas di jajaran Polda Papua Barat.
Ketua lembaga kultur MRP-PB itu mengatakan, kehadiran Kapolda Papua Barat yang baru dijabat oleh Brigjen Pol Tornagogo Sihombing setidaknya memberikan warna tersendiri bagi anak-anak asli Papua.
Dia mengatakan, secara kelembagaan mereka tidak intervensi kedalam, namun setidaknya ada keberpihakan bagi putra-putri asli Papua untuk diberikan kesempatan dalam berkarya di jajaran kepolisian. Ia menambahkan bahwa MRP segera menyurati Kapolda agar kesempatan seleksi SIP ini bisa memperhatikan putra putri asli Papua.
Informasi yang diperoleh bahwa pada seleksi SIP Polda Papua Barat pada tahun 2018 terdapat 31 anggota yang dinyatakan lulus SIP, kemudian pada tahun 2019 hanya 13 orang, sedangkan pada tahun 2020 ini quotanya 20 orang.