JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat periode Desember 2019, ekspor Papua senilai 160,98 juta dolar atau meningkat sebesar 166,61 persen dibanding bulan sebelumnya senilai 60,38 juta juta dolar.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji menyebutkan, jika dilihat dari jenisnya, ekspor Papua terdiri dari ekspor migas 14.969 juta dolar dan ekspor nonmigas 160,96 juta dolar.
"Ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai 154,64 juta dolar dari total ekspor Papua," sebut Bambang dalam keterangan persnya di Jayapura, Rabu (15/1).
Ia menjelaskan, ekspor ke enam negara yakni Spanyol, Jepang, Filipina, Korea Selatan, India dan Tiongkok pada Desember 2019, tercatat senilai 156,72 juta dolar atau meningkat 207,43 persen dibanding nilai pada November 2019 sebesar 50,98 juta dolar.
Sementara ekspor ke negara lainnya yang senilai 4,26 juta dolar mengalami penurunan 54,72 persen dibanding November 2019 yang sebesar 9,4 juta dolar.
"Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Saudi Arabia dengan nilai ekspor 1,73 juta dolar, dimana komoditi yang diekspor berupa industri kayu lapis," ujarnya.
Menurun
Bambang menambahkan, secara kumulatif, ekspor Papua ke enam negara utama dan negara lainnya pada periode
Januari-Desember 2019 menurun masing-masing sebesar 65,82 persen dan 65,95 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Ekspor ke enam negara utama memberikan andil 89,46 persen terhadap total ekspor Papua pada Januari-Desember 2019,"terangnya.**