JAYAPURA-Penanaman Pohon secara Serentak oleh Polri dalam rangka Peringatan hari sejuta pohon sedunia dan mendukung program pemerintah dalam menumbuh kembangkan budaya cinta lingkungan yang di pimpin oleh Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw dengan menanam bibit pohon sebanyak 2000 batang dengan 46 jenis yang berbeda, Jumat (10/1) pagi. Penanaman dilakukan di Ruas Jalan Pantai Mendug Teluk Youtefa (Jembatan Youtefa) Distrik. Japsel, Kota Jayapura
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Provinsi Papua yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Doren Wakerkwa, SH. , Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw, Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Nurri Andrianis Djatmika, Danlanud Silas Papare Marsma TNI Ir. Tri Bowo Budi Santoso, MM., M.Tr(Han), Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul H. Napoleon, Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Yakobus Marjuki, Para Pejabat Utama Polda Papua, Kodam XVII/Cend, Lantamal X Jayapura dan Lanud Silas Papare, Wakil Walikota Jayapura Ir. H. Rustan Saru, MM., Para Pimpinan Bank Sekota Jayapura, Para Personel Tni/Polri dan ASN Polda Papua. Kegiatan ini memperingati Hari Sejuta Pohon Sedunia dan Penanaman Pohon secara serentak oleh Polri dimulai.
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mengatakan, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini di berbagai media cetak maupun elektronik serta media sosial kita disuguhkan dengan pemberitaan musibah banjir dan longsor yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah Jakarta, Banten dan Bogor.
“Memang kita sadari bahwa musibah yang terjadi ini merupakan takdir yang telah digariskan oleh tuhan yang maha esa, namun kita juga tidak bisa pungkiri bahwa kejadian itu terjadi juga karena rangkaian panjang ulah manusia yang telah merusak alam dan lingkunan ini,”kata Kapolda.
Diungkapkan, masih melekat diingatan kita bahwa di wilayah Papua beberapa waktu yang lalu tempatnya tanggal 16 maret 2019 di Sentani Kabupaten Jayapura terjadi musibah banjir bandang dan longsor yang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian materiil serta gelombang pengungsian yang cukup besar.
Musibah ini seolah juga menjadi teguran bagi kita bahwa alam sudah marah karena kita terlalu serakah dalam memanfaatkan kekayaan alam tanpa mempedulikan kondisi lingkungan dan ekosistemnya. “Perambahan hutan terjadi diberbagai tempat, padahal dulu Papua dikenal sebagai paru-paru dunia dan papua menjadi harapan terakhir hutan indonesia mengingat di wilayah lain di Indonesia seperti di Sumatera dan kalimantan wilayah tutupan hutannya berkurang drastis,”ujarnya.
Papua memiliki salah satu hutan dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dengan 20.000 spesies tanaman, 602 jenis burung, 125 mamalia dan 223 reptil serta hutan Papua juga menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak masyarakat.
Hutan Papua Berkurang
“Namun seiring dengan perkembangan infrastruktur dan migrasi penduduk membuat wilayah hutan Papua lambat laun terus berkurang ditambah lagi munculnya perusahan-perusahaan sawit dan tambang serta masyarakat yang membuka lahan hutan untuk berkebun, tidak heran jika greenpeace mencatat laju deforestasi (hilangnya hutan akibat kegiatan manusia) rata-rata per tahun di provinsi papua mencapai 143.680 ha,”tandasnya.
Kata dia, berbagai upaya baik yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka pelestarian hutan diantaranya pada tahun 2008 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, pemerintah mencanangkan 10 Januari sebagai hari menanam pohon Indonesia yang juga merupakan hari sejuta pohon sedunia.
“Dalam mendukung program pemerintah dan menumbuh kembangkan budaya cinta lingkungan serta peduli penghijauan, maka kapolri mencanangkan program penanaman pohon. Menindak lanjuti program pimpinan polri tersebut polda papua dan polres jajaran sejak tanggal 4 Januari 2019 sudah mulai melaksanakan kegiatan penanaman pohon. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada para pejabat utama Polda Papua dan kapolres jajaran beserta anggota yang telah bekerja keras dan bersinergi dengan pemerintah daerah dan tni melaksanakan kegiatan penanaman pohon di wilayah masing-masing,”ujarnya.
Puncaknya, pada hari ini secara serentak kita bersama-sama melakukan penanaman pohon yang mana saat ini kita akan menanam sebanyak 2.000 (dua ribu) pohon yang terdiri dari berbagai jenis pohon antara lain jenis kayu-kayuan yaitu pohon trembesi, merbau, mahoni, ketapang, arang karia, policarpus, akasia, cemara dan jenis pohon berbuah yaitu pohon nangka, rambutan, durian, mangga serta jenis bunga yaitu bunga pucuk merah, palem dan tanjung.
Kegiatan yang sangat baik ini diharapkan tidak hanya dijadikan sebagai kegiatan simbolis saja namun terus dilanjutkan baik itu dalam kegiatan kedinasan, kelompok maupun individu dengan mengajak peran serta masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan masing-masing.
“Mari kita gelorakan dan tumbuh kembangkan budaya cinta lingkungan demi terwujudnya lingkungan yang asri dan indah serta menjadi warisan yang tidak ternilai bagi anak cucu kita nanti. Kita juga mengharapkan agar kedepan pembangunan dilakukan dengan cara yang kondusif bagi perlindungan hutan mengingat hutan juga merupakan sumber mata pencaharian masyarakat sehingga perlu suatu alternatif pemanfaatan hutan papua misalnya keindahan hutan Papua sebagai ekoturisme (wisata lingkungan) dan penggunaan sistem agroforestri (penggunaan lahan dengan mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian) seperti penanaman karet, coklat dan buah-buahan. tidak hanya itu untuk perlindungan hutan di papua perlu dikaji kembali terkait skema hutan adat,”ujar Kapolda.
Untuk diketahui bahwa Polda Papua dan Polres jajaran telah melaksanakan penanaman Pohon sejak tanggal 4 Januari 2020 dan puncaknya pada hari ini tanggal 10 Januari 2020. Sampai saat ini Polda Papua dan polres Jajaran telah menanam pohon sebanyak 12.374 Batang Pohon yang terdiri dari 46 Jenis Pohon.*