SORONG-Tepat 1 bulan 1 hari menjabat sebagai Danrem 181 Praja Vira Tama, Brigjen TNI Yulius Selvanus melakukan tatap muka dengan puluhan jurnalis se Sorong Raya, di ruang Makorem, Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (7/1/).
Dalam sambutannya, Danrem mengatakan bahwa pertemuan tersebut bukan intervensi kemerdekaan pers, melainkan silaturahmi agar saling mengenal satu sama lainnya serta membangun Komunikasi, Kordinasi dan Sinergitas dalam hubungan kemitraan.
"Saat ini wilayah kerja Korem ada 6 kodim dan 57 ramil dan direncanakan tahun 2020 akan diresmikan kodim sorsel. Oleh karena itu perlu kordinasi, komunikasi dan sinergitas antara korem, kodim, ramil dan teman-teman wartawan agar dapat terjalin hubungan yang harmonis dan kondusif demi menjaga kedaulatan NKRI," terang pria asal Toraja itu.
Dalam kesempatan tersebut, Danrem juga menyoroti mengenai peredaram miras di wilayah Sorong. Dirinya menceritakan pengalaman pribadinya yang diancam oleh orang mabuk.
"Sekelas Danrem saja orang mabuk berani, apalagi masyarakat kecil. Oleh karena itu, saya sudah perintahkan jajaran saya untuk berantas peredaran Miras dan ganja yang semakin meresahkan warga masyarakat," ujarnya.
Salah satu jurnalis Sorong, Rosmini mengatakan bahwa kegiatan perkenalan oleh pejabat publik, instansi TNI atau Polri sangat penting demi tugas jurnalistik kedepan. Komunikasi dan kordinasi penting dalam membangun isi berita yang konstruktif.
"Pengalaman saya, pejabat yang membuka diri, bersahabat dengan wartawan biasanya karirnya cemerlang. Karena komunikasi yang dibangun baik, pemberitaan juga lebih berimbang dan tentunya fungai media massa tersalurkan," ujarnya. Usai tatap muka kegiatan yang dihadiri Kasrem 181 PVT, Kolonel Ing. Hariyanto dan para Kasi Korem.*