MANSEL- Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP-PB) Provinsi Papua Barat, Maxi Nelson Ahoren, SE melaksanan reses ke IV di Kampung Kobrey, Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, Sabtu (4/1).
Masa reses itu, Ketua MRP-PB menggunakan untuk menjaring aspirasi masyarakat (Asmara) di Ransiki, kabupaten Manokwari Selatan sebagai wilayah adatnya.
Perwakilan masyarakat adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama dan dewan adat suku, perwakilan pemerintah dan kalangan politik DPRD Mansel ikut memberikan masukan dan aspirasi kepadanya.
Dengan harapan aspirasi itu dapat diperjuangkan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah Pusat. Sebelumnya, Ahoren juga mengatakan bahwa, kabupaten Mansel akan melaksanakan Pilkada serentak 2020.
Menurutnya, saat ini beberapa nama bakal calon akan bertarung pada Pilkada Bupati, wakil bupati Mansel. Untuk itu, siapapun calon harus didukung asalkan daerah aman.
Dalam pertemuan itu, sejumlah aspirasi disampaikan oleh masyarakat diantaranya tentang tanah hak ulayat masyarakat adat di Mansel untuk dilindungi dengan peraturan daerah.
Masyarakat juga minta agar gunung botak tidak dibongkar, namun bagaimana daerah gunung botak harus dikembangkan menjadi objek Pariwisata.
"Mereka juga sampaikan untuk tidak ada aktivitas tambang di Mansel, termasuk stop untuk membongkar hutan dan membawa kayu-kayu secara ilegal," ujar Maxsi
Masyarakat juga minta untuk tidak ada orang luar yang datang melakukan pengrusakan laut Mansel, salah satunya bom ikan dan karang
Dari sisi politik, masyarakat inginkan kursi DPR Otsus untuk tidak boleh orang lain mengambilnya, namun dikasih secara merata kepada masyarakat asli Mansel.
Hal itu dikemukakan oleh perempuan Mansel, Nelce Inyomusi.
"Kuota bagi perempuan Arfak untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Jalur Otsus harus ada" kata Nelce.
Di kesempatan itu, masyarakat juga pertanyakan tentang pengumuman hasil tes CPNS di Mansel yang semenjak 2019 lalu hingga masuk tahun 2020 belum juga diumumkan.
Ferry Ahoren, satu dari anggota DPRD Manokwari Selatan yang hadir juga mempertanyakan tentang dana Otsus bagi hamba Tuhan di tanah Papua, khusus di Papua Barat, terutama di Mansel.
"MRP diminta untuk reses khusus kepada para hamba Tuhan agar mendengar aspirasi mereka tentang pelayanan iman kepada masyarakat" ungkap Ferry.
Untuk menjawabnya, Maxi mengatakan ia akan menampung semua aspirasi ini dan diagendakan untuk dibahas di lembaga kultur tersebut. Sebab melalui reses ini ia tidak sendiri, namun dihadir pula anggota MRP-PB lainnya seperti Levinus Wanggai.**