BIAK,-Debat Publik para kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Biak Numfor pada Pemilihan Kepala Daerah 2018 akhirnya berlangsung dengan aman dan damai pada tanggal 12 April 2018, bertempat di Gedung Wanita Biak pada pukul 16.00 WIT hingga 18.00 WIT, walaupun saat ini masih dalam kondisi sengketa Pilkada antara paslon Nomor 3 dan 2. Ini terungkap dari rilis yang diterima wartaplus.com, Jumat (13/4) dari KPU Kabupaten Biak Numfor.
Debat kandidat ini mengangkat rema 'Mewujudkan Ekonomi Kerakyatan dengan Mengoptimalkan Potensi Sumber Daya Lokal' oleh presenter TV Nasional Dian Mirza.
Adapun ketiga panelis yang memberikan pertanyaan yang diharapkan dapat mempertajam visi dan misi ketiga paslon antara lain DR. Suriel S. Mofu, S.Pd.,M.Ed.,TEFL.,M.Phil Ketua Kopertis Papua dan Papua Barat lalu Prof. DR.Mahlia Muis, SE.,M.Si dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas-Makassar serta DR. Oscar O. Wambrauw .,SE.,MS.C.Agr Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uncen-Jayapura.
Dalam sambutannya Ketua KPU Biak Numfor, Jackson Marye,SE menyampaikan terima kasih atas dukungan semua oihak terutama apparat keamanan dalam mendukung suksesnya debat Kandidat kedua ini dan berharap kedepannya tahapan Pilkada Biak Numfor dapat berjalan dengan tertib dan damai dengan kerjasama semua pihak terutama masing-masing paslon bersama massa pendukungnya.
Dalam debat jandidat ini dibagi dalam 4 sesi untuk memperatajam visi dan misi paslon dalam pemberdayaan ekonomi.
Dalam sesi pertama semua kandidat mendapat pertanyaan yang sama terkait bagaimana mengoptimalkan konsentrasi kekuatan ekonomi itu berada di desa dan apa yang paslon akan lakukan terkait dengan optimalisasi kegiatan-kegiatan ekonomi di desa.
Paslon I - Senior (Andreas Msen dan Yustinus Noriwari) lebih mengutamakan pendampingan pada masyarakat dan berusaha meningkatkan Pendapatan Asli daerah sedangkan Paslon 2 Paslon II Herry - Nehem (Herry Ario Naap dan Nehemia Wospakrik) akan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa dengan memberikan prioritas pendanaan pada tiap-tiap kampung sesuai potensi lokalnya dengan pengembangan sumber daya ekonomi kampung. Dan memanfaatkan Program tol laut dengan mengupayakan Pemasaran melalui Kapal yang akan kembali ke Jawa.
Sedangkan untuk Paslon III yaitu Normal (Nicodemus Ronsumbre dan Akmal Bachri) akan melakukan klasifikasi kemampuan ekonomi masing kampung dengan melakukan Program Satu Kampung Satu Produk dengan mengupayakan pemasaran bagi produk kampung.
Defisit
Sementara itu dalam sesi lainnya hal yang mengemukan yang menjadi topik pembahasan adalah bagaimana mengatasi defisit anggaran APBD Kabupaten Biak Numfor yang dalam tiga tahun ini mengalami defisit yang cukup besar dan mengganggu perekonomian di Biak.
Untuk itu Paslon II akan melakukan pengetatan anggaran alias kencangkan ikat pinggang untuk mengurangi defisit dengan mengutamakan pengembangan sektor-sektor prioritas dan mengurangi pos-pos yang membebani APBD.
Sedangkan bagi paslon I akan mengupayakan Intensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Asli daerah sekaligus pengembangan ekonomi masyarakat kampung dan memberikan Proteksi bagi lingkungan.
Untuk paslon III lebih mengutamakan mendatangkan Investor untuk menggerakkan sector Riil di Biak ataupun dengan lobby-lobby pendanaan sehingga dapat menambah sumber-sumber pendanaan bagi APBD Biak Numfor.
Diakhir acara Debat masing-masing paslon mengajak semua pendukungnya untuk ikut menjaga Pilkada Damai di Biak Numfor bahkan paslon nomor III berkomitmen siapapun pemenang dalam pilkada akan didukung dan tidak akan menggugat ke MK atas putusan Pemenang oleh KPU Biak Numfor.*