Keluarga Korban Penembakan di Nduga Minta Aparat Keamanan Segera Ditarik

Keluarga dan kerabat saat berdialog dengan Pemerintah Daerah, perwakilan Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua di Bandara Kenyam, Senin (23/12) siang/Andy

KENYAM – Pasca kematian Hendrik Lokbere (25) yang diduga ditembak oleh aparat keamanan, Jumat (20/12) malam, Pemerintah Kabupaten Nduga bersama Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua menggelar dialog dengan keluarga korban di Bandara Kenyam, Senin (23/12) siang.

Salah satu keluarga korban, Yanius Kogoya, menyampaikan, penembakan terhadap korban Hendrik Lokbere merupakan dampak dari banyaknya pengiriman pasukan ke Kabupaten Nduga dalam 1 tahun terakhir. Untuk itu, keluarga meminta agar aparat TNI-Polri yang bertugas di Nduga segera ditarik.

“ Sejak Desember 2018, pasukan terus dikirim ke Nduga untuk melakukan operasi militer, dan sejak saat itu juga banyak orang Nduga yang menjadi korban. Hari ini saudara kami ini (Hendrik Lokbere) meninggal karena ditembak oleh aparat, oleh karena itu kami meminta kepada pak Presiden, Joko Widodo, Panglima dan Kapolri untuk segera tarik pasukan dari Nduga,” katanya dihadapan ratusan keluarga dan kerabat yang mengikuti dialog

Selain itu, keluarga meminta kepada Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua untuk melakukan investigasi dan mengungkap pelaku penembakan terhadap Hendrik Lokbere dan pelaku di hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

“ Kami dari keluarga meminta agar pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Hukum harus adil, jangan tajam kebawah dan tumpul keatas. Kami juga adalah warga negara yang berhak mendapatkan keadilan,” serunya.

Segera Tangkap Pelaku

Senada dengan itu, Samuel Tabuni meminta kepada Pangdam dan Kapolda untuk segera menangkap dan memproses hukum pelaku penembakan Hendrik Lokbere.

“ Penegakan hukum harus dilakukan terhadap pelaku, kami dari keluarga meminta Pangdam dan Kapolda harus menindak pelaku penembakan. Penegakan hukum jangan hanya kepada anggota OPM tapi juga kepada aparat yang melakukan penembakan terhadap warga sipil,” ujarnya.

Ke depan, kata Samuel, pihaknya meminta kepada pimpinan TNI-Polri untuk mengontrol anggotanya yang bertugas di lapangan agar tidak semen-mena melakukan penembakan terhadap warga sipil.

“ Kami minta kepada pimpinan TNI-Polri untuk kontrol anak buah dengan baik, jangan asal tembak seperti ini. Supaya kita bisa hidup dengan baik, salin bekerjasama,”pintanya

Ia juga meminta aparat TNI-Polri untuk secepatnya melakukan investigasi dan mengungkap pelaku penembakan serta dapat diproses hukum.

“ Kami minta aparat mengungkap pelaku penembakan dan diproses hukum. Begitu juga pimpinannya, karena perbuatan anggota menjadi tanggung jawab pimpinannya. Dengan penegakan hukum yang dilakukan, maka kami rakyat Nduga akan percaya bahwa negara peduli dengan kami di Nduga,” pintanya lagi

Setuju Pengejaran KKSB

Sementara itu, Bupati Kabupaten Nduga, Yairus Gwijangge, mengatakan, dirinya menyetujui agar aparat melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya, namun dirinya tak ingin pengejaran tersebut memakan korban dari rakyat sipil.

“ Saya sudah pernah sampaikan bahwa saya menyetujui dan memerintahkan untuk mengejar Egianus dan rombongannya, tapi saya tidak ingin rakyat saya menjadi korban. Tapi karena permintaan saya tidak ditanggapi, maka hari ini terjadi bahwa warga saya menjadi korban. Maka didepan semua masyarakat Nduga saya minta dengan hormat agar pelaku penembakan ditangkap dan diproses hukum, serta dipecat dari anggota TNI maupun Polri,” pintanya.

“ Kembalikan pelaku menjadi rakyat biasa, supaya menjadi pelajaran bagi anggota yang lain agar tidak melakukan hal semen-mena seperti ini lagi,” tambahnya.

Kirim Tim Investigasi

Mewakili Kodam XVII Cenderawasih, Danrem 172/PWY, Jonathan Binsar Sianipar, mengatakan, saat ini Kodam XVII Cenderawasih bersama Polda Papua telah mengirim tim untuk melakukan investigasi guna mengungkap pelaku penembakan.

 “ Tim investigasi sudah diberangkatkan ke TKP untuk mengumpulkan informasi dan keterangan terkait penembakan ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat 1 atau 2 hari ini kita sudah bisa dapatkan fakta yang benar,” ujarnya.

“ Kami tidak pernah menghendaki kejadian seperti ini terjadi, olah karena itu kami datang untuk mengetahui kronologi sebenarnya, sehingga kami memohon bantuan agar keluarga maupun kerabat dapat membantu kami mengungkap kejadian ini. Kita akan kejar, kita akan usut pelaku penembakan agar bisa diproses hukum,” sambungnya.

Sementara terkait permintaan penarikan pasukan, Danrem belum bisa menjawab permintaan tersebut, namun ia mengaku akan melaporkan permintaan masyarakat Nduga kepada atasan.

“ Itu bukan kewenangan saya, tapi akan saya laporkan kepada pimpinan kami karena tidak semua pasukan disini (Nduga) dibawah kendali saya," akunya

Mewakili Kodam XVII Cenderawasih, Danrem menyesalkan kejadian tersebut dan menyampaikan duka mendalam bagi keluarga.

“ Kami sangat sesalkan kejadian ini, dan kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya berduka.**