ILAGA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Jumat (20/12) meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) atau tenaga air di Kabupaten Puncak.
Peresmian ditandai dengan penanda tanganan prasasti serta pengguntingan pita di gudang mesin PLTMH yang berlokasi di samping Sungai Jila, Ilaga, Puncak. Peresmian ini mengakhiri kesulitan warga Puncak akan listrik di wilayah tersebut. Pasalnya selama ini warga hanya mengandalkan diesel dan solar cell dengan daya yang sangat terbatas sebagai sumber penerangan.
Bupati Puncak, Willem Wandik, SE MSi dalam sambutannya mengatakan, ketersediaan energi listrik adalah kebutuhan dasar, hajat hidup orang banyak. Selama ini di Puncak, energi listrik hanya mengandalkan solar cell dan pembangkit listrik tenaga diesel, yang menghabiskan biaya yang sangat besar. Salah satunya adalah biaya bahan bakar solar yang dibeli dengan sangat mahal, karena didatangkan dari luar daerah dan diangkut dengan pesawat.
“Pak Menteri saya mau sampaikan, sejak kabupaten ini dibentuk Tahun 2009 sampai 2017, kami selalu mengganggarkan Rp 15 miliar setiap tahun untuk pengoperasian diesel. Namun dengan kehadiran PLTMH, anggaran itu berkurang jauh, tinggal hanya Rp 2 miliar saja setahun. Itu artinya Pemkab bisa menggunakan anggaran itu untuk kebutuhan lain, seperti membangun jembatan, jalan dan lainnya,” papar Willem Wandik.
Perjuangan Panjang
Kehadiran PLTMH menurut Bupati adalah buah perjuangan panjang yang dilakukan pihaknya sejak 2014 lalu. Usulan itu disampaikan lantaran pihaknya menyadari, bahwa Puncak memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan listrik, yakni air. Namun yang menjadi kendala adalah dari sisi anggaran.
“Luar biasanya, Menteri ESDM saat itu (Sudirman Said, red) langsung merespon dan mengakomodir kehadiran PLTMH sebagai bagian dari program Indonesia Terang dari bapak Presiden Joko Widodo ,” ujar Bupati
Lanjut Bupati, PLTMH yang telah beroperasi itu bekerja dengan teknologi tinggi. Turbinnya didatangkan langsung dari India, serta pengoperasiannya dilakukan secara digital terkomputerisasi. “Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat bukan sekedar membangun, tetapi juga memberikan kualitas terbaik,” ujarnya.
Menurut Bupati, kehadiran PLTMH di Bulan Desember ini merupakan momentum yang tepat sebagai kado Natal bagi seluruh masyarakat Puncak.
“Demikian sehingga Natal ini diharapkan dapat lebih bermakna kepada seluruh masyarakat. Dengan adanya listrik ini maka perayaan Natal juga bisa dilakukan pada malam hari,” katanya.
Pembangunan Wilayah Timur
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutannya menuturkan, pemerintah pada prinsipnya selalu memperhatikan keberadaan dan membangun daerah. Ingin memberikan kesempatan daerah untuk berkembang, sehingga bisa seimbang dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
“Untuk itulah bapak Presiden banyak menitikberatkan pembangunan di wilayah-wilayah Timur. Wilayah-wilayah yang sulit terjangkau, untuk bisa juga menikmati pembangunan,” ujar Arifin.
Dengan diselesaikannya pembangunan PLTMH tersebut, ia berharap dapat dimanfaatkan dengan baik untuk masyarakat. Bukan saja digunakan untuk sarana penerangan, kebutuhan rumah tangga, tapi juga untuk pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya.
“Dari daya 700 Kilowatt ini, baru 600 kepala keluarga yang tersambung. Sehingga saya minta kepada pak Bupati untuk membuat program bagaimana bisa menerangi seluruh perbukitan-perbukitan yang ada di daerah ini. Dan itu akan kami dukung dengan sepenuh hati,” ujar Arifin.
Menurut menteri, daerah-daerah di Papua seperti di Puncak memang sangat membutuhkan infrastruktur seperti energi. Dan untuk memanfaatkan energi ke seluruh masyarakat harus memanfaatkan sumber-sumber yang ada di daerah tersebut. Dan memang menurut pengamatan menteri, daerah-daerah sudah memiliki potensi itu. Salah satunya air. Sehingga pemerintah dalam hal ini akan terus melakukan bimbingan dan dukungan agar sumber-sumber daya itu bisa dimanfaatkan.
“Maka dari itu, pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia harus berjalan berdampingan,” ujarnya.
Kapasitas 700 KW
Sebelumnya, Kamis (19/12), teknisi PT Wijaya Karya, Agus Safardan kepada wartawan mengatakan, kapasitas PLTMH 700 KW dan baru dioperasikan satu turbin dengan kapasitas 150 KW. Sementara di konsumen baru terserap saat siang hari rata-rata 86 KW, sedangkan pada malam hari sekitar 120 KW.
“Sehingga masih over. Jadi perlu pembangunan jaringan baru ke rumah-rumah warga, supaya energinya terserap. Kalau dipersentase ya baru sekitar 10 sampai 20 persen dari total kapasitas PLTMH,” terangnya, sembari menambahkan baru dua distrik yang menggunakan listrik dari pembangkit ini, yakni Distrik Ilaga dan Gome.
Namun Agus yakin, pembangkit listrik berteknologi tinggi ini nantinya dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Kabupaten Puncak. Bahkan kedepan ia optimis jika Puncak akan mandiri dari sisi energi. Sebab masih banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan.**