JAYAPURA – Manajemen Bank Papua memastikan siap memberikan pembiayaan bagi para pengusaha asli Papua yang telah ditunjuk untuk mengerjakan rekontruksi bangunan yang terdampak kerusuhan Wamena beberapa waktu lalu
Kepastian ini disampaikan Direktur Keuangan Bank Papua, Rudhy Dharma, dalam keterangan pers di Jayapura, Jumat (13/12).
"Kalau untuk pembiayaan kita siap bantu, tentunya harus sesuai dengab prinsip-prinsip kehati-hatian bank," ujar Rudhy
Apalagi, lanjut dia, proses pembayaran dari pekerjaan tersebut bersumber dari APBN dan akan disalurkan melalui Bank Papua.
"Kita kerjasama dengan Kementerian PUPR dan kita sudah siap melayani pembayaran pembangunan ruko-ruko dan rumah-rumah yang kena musibah kemarin," tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan proses rekontruksi bangunan yang terdampak kerusuhan Wamena dapat terselesaikan sebelum April 2020.
Wakil Menteri Pekerjaan Umun dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo pun telah menegaskan, rekontruksi tersebut akan dilakukan oleh pengusaha asli Papua yang dikoordinir melalui Gapensi.
Hanya saja, aku Wamen Wetipo, pengusaha asli Papua memiliki hambatan dalam hal permodalan.
Karenanya manajemen Bank Papua memastikan siap memberikan pembiayaan bagi para pengusaha tersebut.
Sementara itu terkait, kesiapan uang kartal Bank Papua menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Kabupaten Jayawijaya, ungkap Rudhy, pihaknya telah menyiapkan uang tunai yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan pemerintahan di Jayawijaya.
Meski begitu, Rudhy mengaku sangat mungkin jumlah kebutuhan masyarakat atas uang tunai menurun, sebab hingga kini masih ada warga yang pascarusuh memilih mengungsi keluar daerah dan hingga kini belum kembali.
"Kalau di Wamena tahun lalu diangkat kisaran Rp100 miliar tetapi sekarang saya lihat sudah banyak balik dalam pendatang kemudian ekonomi sudah bergerak lagi dan kalaupun itu turun saya yakin turunnya tidak besar," bebernya
Jumlah tersebut, lanjutnya, sebagian besar akan terserap untuk pembayaran gaji dan pekerjaan fisik.**