MANOKWARI-Sekda Papua Barat Nataniel D. Mandacan mengatakan, penyusunan dokumen Sanitasi tidak merasa penting oleh kabupaten, kota, tetapi lebih mengejar kegiatan besar yang menguntungkan. Padahal menurut Sekda bahwa dokumen Sanitasi ini sangat penting bagi pemerintah daerah dan menguntungkan masyarakat di kabupaten, kota.
Oleh sebab itu, melalui acara penutupan Lokakarya Sanitasi SKK di salah satu hotel di Manokwari, Jumat (13/12) sore ini, Sekda Nataniel berharap tahun 2020 mendatang, seluruh kepala daerah di Papua Barat untuk mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Sanitasi.
Menurut Sekda, penyusunan dokumen Sanitasi ini sangat penting dan bertujuan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat Papua Barat.
Selain menjaga lingkungan kesehatan masyarakat, dokumen Sanitasi ini juga bertujuan memberikan kuncuran bantuan pemerintah Pusat untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU).
Dari dua hari kegiatan ini, Sekda menyampaikan apresiasi kepada kabupaten Teluk Wondama, Manokwari dan Pegaf yang sudah prestase dokumennya untuk pembangunan Sanitasi pada lima tahun kedepan. Nataniel mengatakan, penyusunan dokumen Sanitasi SKK sangat sulit, namun Pokja diminta tetap bekerja demi kepentingan masyarakat Papua Barat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Papua Barat Abdul Latief Suaeri kepada wartawan setelah penutupan lokakarya menjelaskan bahwa program sanitasi merupakan layanan dasar ditengah masyarakat.
Menurutnya, pembangunan rumah masyarakat sudah ada, namun perlu adanya program sanitasi. Untuk itu, pihaknya tetap mendorong kepada kabupaten, kota se Papua Barat untuk melakukan pelayanan dasar secara maksimal.
"Untuk memberdayakan masyarakat asli Papua yang unggul, maka sanitasi sangat penting, sebab sanitasi ini berbicara tentang kesehatan, maka seluruh masyarakat Papua Barat harus hidup sehat" jelas Latief, Jumat (13/12).*