SORONG-Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 Kementerian Perdagangan kembali meningkatkan intensitas dalam menjaga harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di daerah. Kali ini, Kemendag diwakili Staf
Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutriono Edi bersama tim melakukan pemantauan harga dan pasokan bapok di Sorong, Papua Barat, Rabu (4/12).
Pemantauan dilakukan di beberapa titik seperti pasar rakyat, ritel modern, gudang distributor, serta gudang Perum Bulog Cabang Kota Sorong. “Secara umum, harga bapok seperti beras, gula, dan minyak goreng di pasar rakyat Sentral Remu dan Boswesen Kota Sorong relatif stabil dibanding sebulan sebelumnya, bahkan cenderung turun untuk komoditas cabe merah keriting, cabe merah besar, dan cabe rawit merah. Komoditas yang mengalami kenaikan harga hanya telur ayam ras dan bawang merah, namun kenaikannya masih relatif kecil, yaitu antara 3 sampai 5 persen. Sementara untuk pasokannya tidak ada kendala berarti dari sisi ketersediaan dan pendistribusian di kota Sorong,” jelas Edi.
Berdasarkan hasil pantauan harga di pasar rakyat beras medium dijual dengan harga Rp10.000/kg, beras, premium Rp11.000—13.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng Rp12.000/liter, daging ayam Rp34.000—35.000/kg, telur ayam Rp29.000—30.000/kg, daging sapi paha belakang Rp120.000/kg, cabe keriting Rp30.000—35.000/kg, cabe merah besar Rp45.000—50.000/kg, cabe rawit Rp45.000—50.000/kg, bawang merah Rp35.000—40.000/kg, serta bawang putih Rp30.000-35.000/kg. Di ritel modern, Edi memantau kesesuaian harga dan ketersediaan pasokan bapok Kota Sorong.
Harga bapok di Robinson Supermarket terpantau stabil dan sesuai harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan. Pada kesempatan ini, pihak ritel modern menyampaikan bahwa pihaknya akan menambah pasokan bapok sebesar 10-15 persen untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan permintaan. Untuk gudang distributor, Edi memantau dua gudang besar di Kota Sorong, yaitu gudang PT Mariat Utama dan CV Delta Mandiri. Pada kunjungan ke gudang distributor dan gudang Bulog, tim didampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Papua Barat Melkias Werinussa, Kepala Dinas Perdagangan Kota Sorong Safura Oeli, Kepala Cabang Bulog Kota Sorong Ramadin Rudin, Perwakilan dinas perdagangan Provinsi Papua Barat, serta Perwakilan Satgas Pangan.
Menurut Edi, gudang distributor kota Sorong sudah mengantisipasi kenaikan permintaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru sekitar 20 persen dari pasokan hari biasa. “Hal ini untuk mengantisipasi keterlambatan kapal barang yang mengangkut bapok ke pelabuhan di Kota Sorong menjelang natal sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan di pasar,” tandasnya.
Sementara itu, di gudang Bulog Cabang Sorong tercatat memiliki pasokan beras sebesar 4.800 ton dan jumlah ini cukup untuk tiga bulan ke depan. Selain beras, di gudang Bulog juga tersedia gula sebanyak 287 ton dan minyak goreng sebanyak 12 ton.
“Bulog Cabang Sorong sudah mengantisipasi potensi kenaikan permintaan saat Natal dan Tahun Baru dengan menambah pasokan bapok untuk komoditas beras dan gula. Saat ini, pasokan sudah ndalam perjalanan dan diperkirakan sampai di kota Sorong sebelum Natal sehingga dapat memenuhi kebutuhan sampai Maret 2020,” terang Edi.*