JAYAPURA –Terhitung mulai 1 Januari 2020, atlet yang telah lolos promosi degradasi akan mulai mengikuti program pemusatan dan latihan atlet berprestasi Provinsi (Puslatprov) atau TC terpusat. Para atlet inilah yang dipersiapkan untuk bertanding membawa nama Papua di ajang PON XX tahun 2020. Sesuai jadwal, PON akan digelar September 2020 mendatang, dimana Papua menjadi tuan rumah.
Kepala Puslatprov Koni Papua, Brigjen TNI Irham Waroihan menegaskan, saat ini ada 1.111 atlet dari 37 cabang olahraga (cabor) dan 56 sub cabor, yang tengah mengikuti tahap promosi degradasi
“Kalau sesuai kuota atlet kita (untuk PON) itu kan jumlahnya 1.039 bahkan kalau ada cabor yang tidak kita ikuti, itu hitungannya pasti sekitar 900-an atlet,” sebut Irham saat diwawancarai pers di sela sela kegiatan Rakornis Gabungan Persiapan PON 2020 di Aula Toni Rompis Makodam Cenderawasih, Kamis (28/11)
“Jadi per 1 Januari itu sudah system degradasi, sehingga kodratnya puslatprov mendidik yang sudah jadi dan siap tempur. Sehingga bukan lagi mendidik dari nol,” kata Irham yang juga menjabat sebagai Kasdam XVII/Cenderawasih ini
Menurut dia, sebelumnya memang ada kebijakan sewaktu tahapan promosi degradasi, mengingat ada cabor yang mulai dari nol seperti atletik
“Namun dari rapat hari ini, semuanya terkendala di alat peralatan untuk latihan. Dan harganya sangat mahal. Ini kan prosedur birokrasi keuangan untuk akuntabilitas, dan ini menjadi kewenangan koni sehingga nantinya kita akan komunikasikan lagi,” tuturnya
Irham menambahkan, dengan penetapan TC terpusat mulai 1 januari otomatis peralatan latihan juga harus sudah tersedia
“Dari bidang sarana prasaran Koni sudah menjanjikan peralatan latihan bisa 80 persen,” terangnya
Tes Kebugaran
Terkait seleksi atlet inti PON, juga akan dilakukan program tes kebugaran. Dimana dari 1.111 atlet, sebanyak 682 atlet belum melakukan tes kebugaran.
“Ini nantinya akan berprose. Seperti di wilayah jayapura ada 7 cabor yang belum tes kebugaran. Lalu kemudian ada yang sedang tc diluar seperti di Bogor, Bekasi Jogja. Tapi kita ada tim konsultan yang kesana untuk melakukan tes kebugaran,”paparnya
Sementara itu terkait persiapan peralatan atlet, Sekertaris I Koni Papua, Daud Ngabalin menegaskan, saat ini masih dalam proses pembelian.
“Yang membutuhkan peralatan bukan hanya papua, tapi juga provinsi lain. Bahkan ivent ini juga dibutuhkan untuk Sea Games dan Olimpiade,” ujarnya
Dau menjelaskan, ada vendor dalam negeri yang dipesan ke luar negeri namun berbenturan. Sebab ada dari Negara lain yang juga memesan
“Ini yang tidak kita perhitungkan. Jadi ketika mau pengadaan, ternyata sudah tidak tersedia. Apalagi peralatan olahraga itu ada masa pakainya, sehingga dikhawatirkan jika tidak baru,akan berpengaruh pada tingkat validitas,”tandasnya.**