JAYAPURA-Warga Keerom hendaknya bersama-sama mewaspadai paham radikalisme dan separatisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. Ini dikatakan tokoh agama Islam dari Kabupaten Keerom, Papua KH Nursalim Ar Roji kepada wartawan, Senin (25/11).
" Warga di Keerom baik umat muslim dan juga non muslim untuk membentengi dengan ajaran agama yang baik dan benar, sehingga tidak terpapar aliran atau paham radikalisme dan seperatisme,"ujarnya.
Diungkapkan, ada kelompok yang diduga radikal masuk ke Kabupaten Keerom dan membuat kegaduhan hingga dipinggiran Kota Jayapura.
"Untuk itu selaku tokoh lintas agama, juga berharap kepada pihak keamanan, TNI dan Polri untuk bersikap tegas kepada kelompok radikal yang mempunyai ideologi bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI, ini wajib untuk ditindak tegas,"tegasnya.
Ditegaskan, para penganut paham radikal, separatisme ataupun para kelompok yang berseberangan dengan kebijakan negara yang ingin memecah umat atau warga segera ditangkal ataupun dibasmi. “Jangan sampai memecah belah umat dan warga yang ada di Papua dan Keerom khususnya," katanya.
Disinggung 1 Desember ? KH Nursalim juga meminta kepada masyarakat agar tidak perlu panik atau khawatir yang berlebihan, karena tentunya aparat keamanan TNI dan Polri akan bekerja sesuai dengan tupoksinya, memastikan kenyamanan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
"1 Desember tidak perlu ditanggapi berlebihan, hari itu sudah tidak penting lagi bagi masyarakat Indonesia, dimana kedaulatan NKRI sudah benar-benar harga mati dan Papua adalah Indonesia," katanya.
Dikatakan, jika sudah tinggal di Papua tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Jangan sampai ada kelompok tertentu yang ingin membuat kegaduhan atau gerakan tambahan, tentu harus ditindak.*