JAYAPURA - Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ekspor Papua menunjukkan peningkatan pada periode Oktober 2019. Tercatat senilai US$ 224,09 juta atau meningkat sebesar 15,15 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$ 194,6 juta.
"Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua bulan ini terdiri dari ekspor migas US$ 1.008 dan ekspor nonmigas US$ 224,09 juta. Ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai US$ 217,78 juta atau 97,18 persen dari total ekspor Papua," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi, Bambang Wahyu Ponco Aji, Jumat (22/11).
Meski begitu, dirinya menyebutkan jika secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Oktober 2019 adalah senilai US$ 988,32 juta atau menurun sebesar 70,92 persen dibandingkan total ekspor Januari-Oktober 2018 yang senilai US$ 3.398,75 juta.
Lanjut katanya, nilai ekspor golongan Bijih Tembaga & Konsentrat tercatat senilai US$ 217,78 juta atau meningkat 17 persen dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya yang senilai US$ 186,14 juta. Ekspor golongan Kayu & Barang dari Kayu senilai US$ 6,19 juta atau meningkat sebesar 8,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 5,73 juta.
Ekspor golongan Ikan dan Hewan Air Lainnya memiliki nilai sebesar US$ 0,02 juta mengalami penurunan 67,26 persen dibandingkan bulan September 2019 yang senilai US$ 0,05 juta. Sedangkan ekspor golongan Non Migas Lainnya yang senilai US$ 0,1 juta mengalami penurunan
96,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai US$ 2,69 juta.
"Ekspor golongan Non Migas Lainnya terbesar berasal dari kelompok Industri Olahan Dari Tepung. Kelompok
industri ini mempunyai nilai ekspor sebesar US$ 0,02 juta atau dengan kata lain memiliki kontribusi sebesar 0,01 persen dari nilai total ekspor," jelasnya.
Ekspor Gilingan Bijih Tembaga dan Konsentrat
Sementara itu, nilai kumulatif ekspor golongan Bijih Tembaga dan Konsentrat pada periode Januari-Oktober 2019 sebesar US$ 883,74 juta. Nilai ini menurun apabila dibandingkan dengan periode Januari-Oktober 2018 yang sebesar US$ 3.313,49 juta.
Golongan Kayu dan Barang dari Kayu memiliki nilai kumulatif sebesar US$ 77,04 juta. Golongan Ikan & Hewan Air Lainnya memiliki nilai kumulatif sebesar US$ 0,19 juta. Sementara nilai kumulatif ekspor golongan Non Migas Lainnya mengalami peningkatan menjadi US$ 27,32 juta.
"Ekspor ke enam negara utama pada Oktober 2019 tercatat senilai US$ 182,57 juta atau menurun 4,94 persen dibanding nilai pada September 2019 yang sebesar US$ 192,05 juta. Ekspor ke negara lainnya pada Oktober 2019 yang senilai US$.41,52 juta mengalami peningkatan 1.525,83 persen dibanding September 2019 yang sebesar US$ 2,55 juta," ungkapnya.
Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Malaysia dengan nilai ekspor US$.36,76 juta, dimana komoditi yang diekspor berupa Bijih Tembaga & Konsentrat.
"Secara kumulatif, ekspor Papua ke enam negara utama dan negara lainnya pada periode Januari-Oktober 2019 menurun masing-masing sebesar 69,31 persen dan 51,23 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ekspor ke enam negara utama memberikan andil 88,49 persen terhadap total ekspor Papua pada Januari-Oktober 2019," pungkasnya.**