JAKARTA – Kontingen karate Papua harus menelan pil pahit setelah gagal total meraup medali di semua kelas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (Popnas) 2019 Jakarta
Bertanding sejak 17 November hingga 20 November 2019 di Gelanggang Remaja Cempaka Putih, Jakarta, Tim Karate Papua sama sekali tak mampu menyumbang medali, karena kalah bersaing dengan provinsi lain.
Tim Karate Papua juga lebih banyak tumbang di babak penyisihan. Peluang untuk memperoleh medali perunggu sebenarnya sempat ada, andai saja Freddy Sibi yang turun di kelas -68 kg putra mampu melewati hadangan Mochamad Zhidan Is dari Jawa Barat. Sayangnya, Freddy kalah dengan skor 5-0
Asisten Pelatih Karate Popnas Papua, Kelana Vhisnu Nugroho mengaku, ketidaksiapan mental para atlet menjadi hal paling krusial hingga menghambat mereka berprestasi.
Dilain pihak, pelaksanaan Training Center (TC) yang terputus-putus akibat kerusuhan Jayapura dan Try Out yang belum sempat diikuti, menjadi faktor utama kegagalan tim karate Papua.
Menanggapi hasil buruk itu, Sekretaris Dinas Olahraga Papua Idris Salama mengakui kerusuhan di Jayapura memang sempat meghambat pelaksanaan TC atlet Popnas Papua.
Kendati demikian, dia menilai hal itu sudah menjadi resiko dalam sebuah tim. Pun begitu, kegagalan sebuah tim untuk merebut medali bukan ada pada atlet.
“Persiapan TC kan sebenarnya sudah sangat lama, meski sempat terhenti karena ada kerusuhan. Jadi kalau kalah karena alasan perlengkapan atau TC, saya selalu pegang filosofi seorang pelaku Paulus Pesurnay bahwa atlet tidak pernah salah, yang salah itu pelatih”.
“Tapi yang terpenting saat ini kita pulang lalu evaluasi dan benahi. Jangan saling menyalahkan karena tidak ada gunanya,” katanya
Sementara itu keluar sebagai juara umum DKI Jakarta, disusul Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten.**