JAYAPURA – Kepolisian Polda Papua mengimbau seluruh masyarakat Papua untuk tidak panik atas kasus Bom Bunuh diri yang terjadi di Mapolres Medan, Rabu (13/11) kemarin.
Waka Polda Papua, Brigjen Polisi Yakobus Marzuki mengingatakan kepada semua pihak utamanya publik Papua untuk tetap waspada, menjaga keamanan lingkungannya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, termasuk jika warga mendapati gerakan – gerakan yang dinilai mencurigakan untuk segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.
“Saya harap di Papua tidak menjadi panik, namun tetap menjaga kewaspadaan saja, mana kala ada yang dicurigai, diharap untuk melaporkan ke Kepolisian terdekat, nanti ada tim yang menangan itu, jangan juga main hakim sendiri,”kata Waka Polda Papua, Brigjen Pol. Yakobus Marzuki, Kamis (14/11).
Menurut Wakapolda , tujuan para teroris adalah menciptakan ketakutan atau teror, sehingga masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik, lantaran adanya ketakutan atas aksi itu.
“Jadi jangan panik. Itu intinya, saya sampaikan ini, supaya semua aktivitas kita berjalan normal. Kalau panik, itu tujuan mereka tersampaikan. Namun waspada saja, terlebih Desember dan adanya peryaan Natal, momen itu, digunakan mereka (Teroris) untuk melakukan amaliyah (bunuh diri), sehingga wajib waspada. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan ke aparat,”serunya
Ia pun memaparkan untuk kondisi Papua saat ini sejuk dan damai. Dimana Polda Papua tengah mempersiapkan berbagai agenda kegiatan yang sifatnya untuk merajut kerukunan antar umat beragama di Papua.
“Arahan Kapolda Papua untuk Desember dan perayaan Natal ini diisi dengan kegiatan - kegiatan yang soft. Kita bersyukur di Papua dilakukan Pesparani yang diselenggarakan di Universitas Cenderawasih. Kegiatan ini kan menyejukkan. Akan banyak yang lain yang akan kita giatkan, tujuannya untuk kesejukan di Papua,”ungkap Wakapolda.
Kaitannya dengan jaringan pelaku teror bom bunuh diri, Wakapolda Papua menyebut, pihaknya menunggu informasi dari pihak Densus 88 Anti teror Mabes Polri, yang mengetahui alur jaringan pergerakan kelompok tersebut.
"Kita akan cek soal jaringan apakah lama atau baru, ini akan kita cek ya, apakah ada JAD (Jamaah Ansarud Daulah,red) yang ada kaitannya di Lampung, atau Medan , kita lihat apakah itu masih sama, kita ikuti, kita menungggu dari Densus 88 saja, kita menerima informasi itu, kita waspada saja,”tutupnya.**