MERAUKE - Dalam rangka menghormati serta mendukung kelestarian budaya dan kearifan lokal di Kabupaten Merauke, Wadansatgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Ilham Datu Ramang bersama empat personel Pos Kout, ikut berpartisipasi dalam acara Pesta Adat Cabut Misal dan Bunuh Babi Suku Kanum, di Jalur 3 A, Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Rabu (13/11) malam
Pesta Adat Cabut Misal atau Maensi ini dilaksanakan dalam rangka mengenang 1000 hari meninggalnya Alm Bapak Nikolaus Ndiken. Acara tersebut diikuti oleh semua keluarga besar almarhum yang datang dari wilayah Kabupaten Merauke dan juga keluarga dari Negara Papua Nugini, dimana kegiatan diawali dengan tari-tarian yang digelar selama 12 jam dari Pukul 18.00-06.00 WIT kemudian dilanjutkan acara Bunuh Babi pada siang esok harinya.
Mayor Inf Ilham mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan cara personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad dalam menghormati kebudayaan adat setempat. Sekaligus turut mendukung kelestarian kekayaan budaya Indonesia yang merupakan identitas dan jati diri bangsa.
"Membaur bersama warga yang hadir pada pesta adat malam ini adalah salah satu bentuk penghormatan dan dukungan dari Satgas untuk kelestarian budaya adat Papua khususnya dari Suku Kanum yang ada di Kabupaten Merauke, Hal ini juga merupakan cerminan dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu," tutur Wadansatgas, seperti dikutip dari rilis Pendam Cenderawasih.
Salah satu keluarga Almarhum, Vinsent Ndiken, mengucapkan banyak terimakasih kepada Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad yang telah meluangkan waktunya untuk datang menghadiri Pesta Adat Cabut Misal dirumah almarhum Bapak Nikolaus Ndiken.
“Kami dari keluarga Alm Bapak Nikolaus Ndiken sangat senang ketika melihat Bapak-bapak TNI yang bersedia meluangkan waktunya untuk ikut memeriahkan Pesta Adat Cabut Misal sekaligus mengenang Alm Bapak Nikolaus Ndiken,” ucapnya.**