JAKARTA – Tarian dan nyanyian tradisional Papua yang dibawakan ibu ibu Pengurus DP/Persit Kodam Cenderawasih memukau para undangan yang hadir pada Gebyar Karya Pertiwi Tahun 2019 dan Millitary Attache Spouse Culture, di Gedung Balai Sudirman, Jakarta, Rabu, (13/11/2019).
Apalagi saat Tarian Yosim Pancar , sejumlah tamu tampak naik ke atas panggung dan ikut menari menghentakkan kaki, mengikuti irama alunan musik tradisional Papua
Acara yang dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Mersekal Hadi Tjahjanto ini akan berlangsung selama tiga hari mulai 13 hingga 15 November dan mengusung tema, “Usaha mandiri untuk menunjang Ekonomi Kreatif dan menambah ekonomi masyarakat”
Sesuai tema, untuk stand Kodam Cenderawasih menampilkan berbagai kerajinan khas Papua yang dibuat para pengrajin asli Papua seperti tas, lukisan, kain batik bermotif khas Papua. Tidak hanya itu juga dipamerkan berbagai kuliner khas bumi cenderawasih
Ny.Mudi Herman Asaribab memberikan penjelasan kepada tamu yang mendatangi stand kodam cenderawasih/Pendam17
Ketua Dharma Pertiwi (DP) dan Persit KCK PD XVII/Cenderawasih Ny Mudi Herman Asaribab mengatakan, di balik kesibukannya untuk mengurus Stand, para ibu pengurus persit sengaja meluangkan waktu untuk menghibur para tamu undangan lokal maupun internasional, dengan cara bernyanyi lagu Papua dan tarian khas Papua
“Dalam acara tersebut, para ibu-ibu DP dan Persit KCK PD XVII/Cenderawasih menyumbangkan beberapa nyanyian daerah yang berasal dari Papua diantaranya lagu, Diru-diru, Tanah Papua/Aku Papua, Apuse, dan Sajojo”,” ungkap Ny Mudi, seperti dikutip dari rilis Pendam Cenderawasih.
Tidak hanya lagu-lagu khas Papua, para ibu Persit juga menyanyikan lagu khas daerah lainnya yang berjudul ‘Anak Medan’, sebagai bukti pemersatu budaya yang ada di Indonesia.
Di acara itu terdapat 198 stand termasuk dari Kodam Cenderawasih.
Sementara itu, Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari acara ini adalah untuk memperlihatkan dan mengembangkan budaya-budaya dan kearifan lokal yang berada diwilayah Indonesia kepada masyarakat lokal maupun mancanegara.
Sebanyak 20 perwakilan Negara sahabat juga hadir antaralain; Tiongkok, Mexico, Pakistan, Polandia, Korsel, Thailand, Singapura, Brunei, Malaysia, PNG, Rusia, Philipina, Vietnam, Australia, Brazil, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Spanyol dan Inggris untuk melihat secara langsung budaya-budaya dan kearifal lokal yang berada di Indonesia
Acara pembukaan dihadiri Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Kasal, Kasau, Wadan Sesko TNI, Danjen Kopassus, para Perwira Tinggi, Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ketua umum Bhayangkari, Ketua umum Persit KCK, Ketua umum PIA, dan Ketua umum Jalasenastri serta para tamu undangan lainnya.(Adv)