Ikan Paus Biru Terdampar di Kepulauan Ambai Yapen Dengan Sejumlah Luka

Ratusan warga berusaha menyelamatkan ikan paus yang terdampar dengan cara menariknya ke tengah laut/ Istimewa

SERUI – Masyarakat di Kepulauan Ambai Kabupaten Yapen dihebohkan dengan penemuan ikan paus berukuran besar pada Senin (4/11) pagi sekitar pukul 04.00 WIT.

Ikan paus dengan panjang kurang lebih 12 meter ini ditemukan oleh nelayan setempat dalam keadaan hidup dengan luka pada ekor, sirip dan badan paus.

“ Jadi sekitar jam 05.00 WIT itu kita siap untuk melaut, tapi tiba-tiba ikan ini muncul ke permukaan, sehingga kita juga kaget karena ini ikan sangat besar,” kata Cris Waromi yang menemukan ikan paus tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Yapen, Daniel Reba, menyebut bahwa ikan besar yang ditemukan adalah jenis paus biru.

“ Setelah kami kesana, dapat dipastikan bahwa ikan yang ditemukan itu adalah ikan paus biru dengan panjang kurang lebih 12 meter,” sebutnya.

Untuk menyelamatkan ikan paus tersebut, kata Daniel, maka pemerintah daerah bersama warga berusaha menariknya menggunakan perahu ke tengah laut dengan harapan bisa kembali berenang ke lautan.

“ Tadi kami bersama pak bupati dan kapolres serta masyarakat berusaha untuk menyeret/menarik ikan ini ke tengah dengan boat besar, tapi beberapa kali mencoba malah ikan ini kembali ke pinggir pantai,” terangnya.

Ditempat terpisah, Sekda Alexander Nussy mengaku prihatin atas kejadian terdamparnyan ikan paus tersebut. Ia berharap agar ikan paus tersebut dapat di selamatkan.

“ Kita prihatin juga karena salah satu hewan langka harus terdampar disini (Kepulauan Ambai) dengan luka di bagian tubuhnya. Kita suah berusaha menyelamatkan ikan paus ini namun upaya kita gagal karena ikan ini terus kembali ke pinggir pantai,” ujar Alex kepada pers di Serui, Senin (4/11)

Lanjut sekda, meski belum sempat dipindahkan, namun pihaknya meminta warga untuk tetap memantau keadaan ikan tersebut.

“ Kita minta warga tetap memantau ikan ini karena banyak luka di bagian badannya. Kalau sampai mati maka harus ditangani dengan baik agar ikan ini tidak mempengaruhi lingkungan dan laut kita,” bebernya.**