JAYAPURA - Memasuki musim hujan yang dimulai awal November, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura menghimbau masyarakat papua mewaspadai bencana Hidrometeorologi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, mengatakan, musim hujan di papua dan papua barat dimulai awal November dan puncaknya akan terjadi pada bulan Februari 2020.
“ Sebagian wilayah di Papua dan Papua Barat memang sudah memasuki musim hujan sejak September, namun secara keseluruhan akan terjadi sejak awal November dan prakiraan puncaknya adalah bulan Februari hingga awal Maret 2020 mendatang,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (4/11) siang.
Dikatakan, selama musim hujan terjadi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang kemungkinan terjadi pada saat musim hujan di wilayah Papua dan Papua Barat.
“ Yang perlu di waspadai selama musim hujan adalah bencana hidrometeorologi. Dari analisis BMKG untuk wilayah Papua ada tiga kabupaten yang berpotensi, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapuran dan Kabupaten Membramo Raya,” ungkapnya.
“ Untuk Mamberamo Raya ini paling berpotensi karena berada di bagian rendah dan mendapatkan kiriman dari wilayah pegunungan tengah papua,” tambahnya.
Petrus menjelaskan, bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi.
“ Untuk itu kami menghimbau masyarakat yang berada di tiga kabupaten ini untuk selalu waspada. Kalau terjadi bencana agar secepatnya menyelamatkan diri,” harapnya.**