MANOKWARI- Gubernur Papua Barat melalui Asisten III Setda Papua Barat, Raymond Yap menyambut baik Persatuan Wartawan Indonesia Papua Barat yang menyelenggarakan Orientasi keanggotaan angkatan 1 tahun 2019.
Hal itu disampaikan Raymond Yap saat membuka kegiatan orientasi keanggotaan PWI Papua Barat, Senin (14/10) di salah satu hotel di Manokwari.
Menurut Gubernur dalam sambutannya bahwa kegiatan orientasi keanggotaan PWI Papua Barat ini membantu dan memahami Pedoman Dasar (PD), Pedoman Rumah Tangga (PRT) PWI, memahami tentang Hukum Pers, Kode Etik dan Kode Perilaku Wartawan. .
'Apalagi bagi mereka yang anggota maupun ingin menjadi anggota PWI,” katanya. Kepada pengurus PWI Papua Barat, gubernur ingatkan, untuk terus berbuat, berjuang dan terus meningkatkan kemampuan wartawan di Papua Barat. Demi mencerdaskan kehidupan berbangsa, bernegara di Provinsi Papua Barat.
“Saya bangga dan mudah-mudahan ini menjadi model yang baik dalam melakukan pembinaan terhadap wartawan di Papua Barat dalam menata kehidupannya, nilai-nilainya, norma-normanya dan standarnya,” kata gubernur.
Untuk itu, keanggotaan PWI Papua Barat semakin baik dan mendapat tempat di hati masyarakat dan semua pihak terhadap Pers di daerah Papua Barat. "Selamat berorientasi" pesan Gubernur.
Ketua PWI Papua Barat Bustam dalam sambutannya mengatakan, kegiatan orientasi keanggotaan PWI merupakan salah satu program kerja dalam rangka merangkul keanggotaan PWI Papua Barat.
“Meskipun sudah beberapa kali dilakukan penerimaan anggota baru, namun baru kali ini dilakukan orientasi wartawan. Karena orientasi baru dimasukkan dalam PD/PRT yang baru,” jelasnya.
PWI Papua Barat, kata Bustam, akan melaksanakan Ujian Kompetensi Wartawan angkatan ke-III yang direncanakan berlangsung awal November di Sorong, Papua Barat.
"Jadi UKW adalah kewajiban yang diemban PWI dari Dewan Pers, termasuk kami di PWI Papua Barat tentunya. UKW bertujuan menjadikan wartawan profesional, kompeten, independen, taat kode etik jurnalistik, Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA), Pedoman Pemberitaan Media Siber, UU Pers, UU Penyiaran, UU ITE, UU Pornografi, UU Sistem Peradilan Pidana Anak. Yang terakhir diberlakukan adalah Pedoman Perilaku Wartawan,” jelasnya.
Menurutnya, PWI kini bukan hanya menjadi salah satu organisasi wartawan. Tetapi PWI adalah yang pertama dan akan terus konsisten memperjuangkan masa depan para pelaku pers, khususnya wartawan.
Orientasi tersebut menghadirkan tiga nara sumber, materi tentang keorganisasian atau Pedoman Dasar (PD)/Pedoman Rumah Tanggan (PRT) PWI dibawakan oleh Ketua PWI Papua Barat, Bustam. Materi tentang Kode Etik Jurnalistik dibawakan oleh Ketua DKP PWI Papua Barat, Key Tokan Abdul Asis dan materi terkait pembelaan wartawan (advokasi) oleh Hendry Sitinjak, Wakil Ketua Bidang Pembelaan wartawan yang juga Pemred Tabura Pos.
Pembukaan orientasi keanggotaan PWI Papua Barat mengundang pihak TNI, polri, OPD Pemprov, dan wartawan se Manokwari.**