JAYAPURA-PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII meneruskan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah digalakkan sejak tahun 2016 untuk memberdayakan masyarakat lokal pesisir Danau Sentani melalui budidaya ikan air tawar menggunakan kerambah tancap di Kampung Netar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho menerangkan bahwa tujuan dari program CSR ini mewujudkan masyararakat yang mandiri dan sejahtera.
"Kami beharap budidaya ikan air tawar menggunakan kerambah tancap di pesisir Danau Sentani ini terus berlanjut, karena sekali panen dalam kurun waktu tiga bulan bisa mendatangkan penghasilan sekitar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta. Dengan begitu warga atau kelompok binaan bisa mandiri dan meningkat kesejahteraan hidupnya," jelas Brasto dalam rilisnya, Kamis (10/10).
Brasto mengungkapkan saat ini kelompok usaha budidaya ikan air tawar yang dibina dan diberikan pendampingan oleh PT Pertamina (Persero) itu berjumlah sekitar 20 anggota kelompok. Kelompok usaha budidaya ikan air tawar tersebut diperuntukkan bagi masyarakat lokal di pesisir Danau Sentani.
"Kami akan terus memberikan pendampingan hingga suatu saat masyarakat bisa mandiri dan bukan saja budidaya ikan tetapi usahanya bisa berkembang dengan melakukan diversifikasi, seperti pengolahan ikan atau bisa merambah ke sektor lainnya seperti restoran ikan," ungkapnya.
Agusta Esina Wally (45) salah satu anggota kelompok penerima manfaat mengaku sangat terbantu dengan program CSR tersebut yang digelar oleh PT Pertamina (Persero) sejak tahun 2016.
"Kami sangat terbantu dengan program dari PT Pertamina (Persero), dan hari ini kami diberikan bibit ikan mujair sebanyak 500 ekor ikan dari total 1.500 ekor," katanya.
Menurut dia, kehadiran dari PT Pertamina (Persero) di tengah masyarakat lokal pesisir Danau Sentani telah membantu menghidupkan ekonomi keluarga dan kampung serta berharap pendampingan tersebut terus dilakukan hingga ia bersama kelompoknya menjadi mandiri dan tidak bergantung pada bantuan.
Mengenai pembinaan dan pendampingan, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Provinsi Papua, Carlos Matuan, membenarkan bahwa warga pembudidaya ikan air tawar, khususnya masyarakat asli Danau Sentani, sangat butuh pendampingan baik dari cara budidaya ikan hingga pemasarannya.
"Memang usaha budidaya ikan air tawar dari masyarakat disini belum tertata maksimal dan perlu pendampingan secara intensif, baik secara manajerial dan permodalan,"jelas Carlos.
Carlos berharap dengan adanya bantuan dan pendampingan dari PT Pertamina (Persero), warga pembudidaya ikan air tawar yang ada di pesisir Danau Sentani dan sekitarnya bisa hidup mandiri dan terjadi peningkatan kesejahteraan.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Pertamina tidak lepas dari perannya sebagai Agen Pembangunan Negara. Dalam hal ini, pemberian bantuan program CSR ini merupakan bagian dari tugas Pertamina selain tugas-tugas pokoknya mendistribusikan energi hingga ke pelosok negeri.