JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua telah menganggarkan Rp8 Miliar untuk pembangunan hunian sementara bagi para warga yang terdampak kerusuhan di Kota Wamena, 23 September lalu.
Gubernur Papua, Lukaa Enembe kepada pers di Jayapura, Selasa (8/10) mengatakan, Rp8 Miliar telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD -Perubahan) tahun 2019.
"Saya sudah anggarkan Rp8 Miliar sekarang ini di APBD Perubahan. Nanti TNI yang akan bangun hunian sementara," ungkap Gubernur
Dikatakan, untuk proses rekonstruksi dan rehabilitasi memang merupakan tanggung jawab pemerintah daerah
"Itu tugas pemerintah daerah, kemarin Bupati Jayawijaya sudah lakukan pendataan terhadap kerugian materil akibat kerusuhan yang terjadi di wamena," katanya.
Lanjut kata Gubernur, hunian yang dibangun bersifat sementara
"Jadi rumah, kios kios yang dibakar kita akan bangun kembali, itu dari kayu seperti yang sudah dibuat di Tolikara,"terangnya
Seperti diketahui, demo pelajar berujung rusuh terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9) lalu. Demo yang dipicu isu ujaran rasisme seorang guru terhadap siswanyanya itu, telah meluluhlantakkan sebagian kota yang dijuluki lembah baliem tersebut.
Berdasarkan data Kepolisian tercatat 33 orang meninggal dunia, dan 78 orang luka luka. Sebagian besar korban meninggal akibat terjebak dalam bangunan yang dibakar oleh massa perusuh.
Adapun kerugian materil tercatat sebanyak 465 pertokoan dan tempat usaha yang dirusak dan dibakar, sebanyak 224 kendaraan roda empat dan roda enam, 150 kendaraan roda dua, lalu 165 rumah dan 20 perkantoran diantara kantor Bupati Jayawijaya, dan kantor PLN
Hingga hari ini situasi kota Wamena dan sekitarnya telah berangsur kondusif, aktivitas masyarakat dan aktivitas perekonomian telah kembali normal. Bahkan sejak kemarin, sekolah dan puskesmas juga sudah mulai dibuka.**