JAYAPURA - Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw menegaskan, telah mempertebal pengamanan di Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak, Papua, pasca teror penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Akibat teror tersebut,seorang anggota Polisi Briptu Hedar tewas, dua tukang ojek dan seorang penjaga kios tewas tertembak, di waktu dan tempat berbeda. Kondisi ilaga yang tidak kondusif, menyebabkan ratusan warga memilih eksodus, meninggalkan kota Ilaga sejak dua pekan terakhir
“Soal ilaga memang dilaporkan sedikit ada kontak senjata, tetapi satuan tugas kita sudah di sana dan akan dipertebal,” tegas Kapolda kepada pers di Jayapura belum lama ini
ini, ,Kapolda menegaskan, akan tetap melakukan penegakkan hukum Terkait keberadaan kelompok militan yang mengklaim berjuang untuk kemerdekaan Papua
“Ada gerakan di ilaga dari Kelompok kriminal bersenjata dan sudah bisa ditangani. Nah ini akan menjadi bagian untuk penegakkan hukum atau menyadarkan mereka melalui para tokoh yang ada di wilayah itu,” ungkapnya.
Seperti diketahui, aksi kelompok kriminal bersenjata yang diduga dibawah pimpinan Lekagak Telenggen ini telah melakukan aksi penembakan yang menewaskan dua tukang ojek yaitu Laode Alwi dan Midung, pada Kamis, 26 September 2019 lalu, Keduanya tewas tertembak di bagian kepala. Selang dua hari kemudian,Sabtu, 28 September 2019, KKB kembali beraksi dengan menembak ditempat seorang penjaga kios bernama Syahruddin.
Sebelumnya pada Agustus 2019 lalu, kelompok ini juga telah membunuh seorang polisi bernama Briptu Hedar yang sedang melakukan tugas penyamaran. Korban sebelum di eksekusi sempat disandera.**