JAYAPURA - Dari 77 korban luka kerusuhan Wamena, sebanyak 20 orang telah dirujuk ke Jayapura dan menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Jayapura
Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr.Silwanus Sumule SpOG menyebutkan, sebagian besar korban yang dirawat mengalami trauma kepala yang membutuhkan perawatan intensif, selain kasus luka bakar dan luka trauma benda tajam
"Seluruh pasien ( kerusuhan wamena) yang dirujuk ke Jayapura bisa ditangani dengan baik. Terbanyak dirawat di RSUD Dok 2 Jayapura, sebagian besar kasus trauma kepala," ungkap Silwanus saat memberikan paparan soal penanganan medis tanggap darurat pasca kerusuhan Wamena di hadapan Sekda Papua di RSUD Dok II Jayapura, Kamis (3/10).
Sementara itu pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Wamena, ungkap Silwanus, sebagian diantaranya sudah pulang dan hanya menjalani rawat jalan.
Silwanus mengungkapkan, untuk penanganan medis korban kerusuhan Wamena, pihaknya mendapat dukungan dari RS Terapung di KRI Sularso.
"Jadi ada beberapa teman dr RS Sularso membantu kita. sementara di Wamena ada 8 ambulans dan di Jayapura ada 16 ambulans yang siap hilir mudik untuk mengevakuasi korban," terang Silwanus
Sementara itu, terkait jumlah pengungsi di Wamena, per 3 Oktober sebanyak 6.112 pengungsi. Sedangkan pengungsi yang tersebar di enam titik pengungsian di kabupaten Jayapura sebanyak 732 orang.
Seperti diketahui, demo pelajar berujung anarkis, Senin (23/9) lalu telah membuat kota Wamena mencekam. Fasilitas pemerintahan, fasilitas ekonomi dan rumah warga dibakar oleh massa pendemo. Akibat kerusuhan ini sebanyak 32 warga meninggal dunia, dan puluhan lainnya luka luka. Sebagian besar korban meninggal akibat terjebak dalam bangunan yang dibakar oleh massa.**