JAYAPURA -Kita baru saja mendengar berita Bahagia, terkait dikirimnya 26 anak asli Papua ke Rusia, oleh Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe. Hal ini menjadi angin segar di tengah-tengah berita-berita panas terkait apa yang terjadi di negeri kita saat ini.
Selama masa pemerintahannya, Gubernur Provinsi Papua telah membuktikan keseriusan komitmennya dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia Papua. Beasiswa untuk anak-anak Papua telah diberikan, dan hasil, anak-anak Papua dapat bersekolah di berbagai Negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, Kanada, Cina, dan Berbagai negara lainnya.
Kali ini, anak-anak Papua berkesempatan mengenyam pendidikan di Negara dengan Kemajuan Teknologi yang luar biasa: Rusia. Untuk itu, Gubernur Papua menyatakan harapan besarnya, bahwa anak-anak ini akan kembali dan membangun Tanah Papua dengan ilmu yang sudah mereka pelajari.
Mari kita liat sosok dibalik Papua Language Institute (PLI), yang mendorong dan memfasilitasi program pengiriman anak-anak Papua untuk belajar di Luar Negeri ini. Bagi sebagian besar anak Muda Papua, nama Samuel Tabuni sudah tidak asing lagi. Beliau adalah salah satu pelopor pengembangan kualitas internasional anak-anak Papua. Samuel Tabuni berasal dari Nduga, Wilayah di Pegunungan Tengah Provinsi Papua, dan merupakan anak adat wilayah La Pago.
Harus berjuang untuk mengenyam Pendidikan di tengah konflik, lantas tidak membuat Sam, begitu nama akrab panggilannya, untuk terus berprestasi dan mengejar Pendidikan. SMP, SMA, hingga sekolah penerbangan diselesaikannya dengan nilai sangat cemerlang.
Soal prestasi, sudah tidak perlu ditanyakan lagi, Sam Pernah memegang jabatan sebagai kordinator Desk Papua Bappenas, dan juga memperoleh beasiswa Young South East Asia Leaders Initiative di Amerika Serikat pada tahun 2017 lalu.
Sam Tabuni adalah salah satu tokoh berjasa, sebagai penasihat dibalik Pergerakan Papua Muda Inspiratif, memegang Posisi sebagai Penasihat Umum. Sam Tabuni mendorong anak-anak Papua untuk berprestasi dan terus menginspirasi.
Terinspirasi kisah hidupnya sebagai anak pedalaman, bersama dengan anak muda Papua Berbakat lain, sebut saja Billy Mambrasar, George Septinus Saa, Yane Ansanay, Neas Wanimbo, Karlos Paisey, Mey Osok, Nani Uswanas, dan deretan nama Papua Muda Berprestasi lainnya, Sam Tabuni mendorong gerakan Papua Muda Inspiratif ini, menjadi wadah untuk merangsang prestasi anak-anak Papua, serta menginspirasi anak-anak Papua untuk dapat maju bersama.
Para pelopor dan Pendiri gerakan Papua Muda Inspiratif baru saja bertemu dengan Presiden Republik Indonesia di Istana Negara, dan mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo untuk membangun Sumber Daya Manusia Papua yang inovatif dalam era Industri 4.0 ini.
“Saya ingin melihat lebih banyak lagi sosok anak-anak Papua yang maju dan Berkembang, dan itu visi dibalik pendirian Papua Language Institute”, ujar pria yang menyukai berkebun di tengah-tengah waktu luangnya itu.
Papua Language Institute (PLI) sejak didirikannya beberapa tahun Silam, dan telah mengirimkan ratusan anak-anak asli Papua untuk mengenyam Pendidikan ke berbagai negara di dunia. Baru-baru ini, PLI mengirimkan 26 anak-anak asli Papua untuk belajar ke Russia. Acara pelepasan 26 penerima beasiswa itu dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe.
“Impian saya, saya dapat berkontribusi bagi pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia kedepannya, untuk mencapai kesejahteraan,"ujar Sam Tabuni menyampaikan harapan jangka panjangnya.
Sementa itu tokoh muda Papua Bill Mambrasar berterima kasih kepada kakak Sam Tabuni, dan Gubernur Provinsi Papua, atas jasanya dalam mendorong dan mendidik anak-anak Papua selama ini. Mambrasar mengaku sangat mengagumi sosok Sam Tabuni dan Gubernur Lukas Enembe.
Mari kita lakukan Sam Tabuni dan Anak-anak Muda Papua Prestatif lainnya untuk terus membangun Indonesia dengan penuh cinta dan terima kasih. Semoga!