SORONG,-Isak haru keluarga masih terus berlanjut kala, peti jenazah almarhum Praka Anumerta Viky Irad Uba Rumpaisum dimasukan keliang lahat di pemakaman Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Jaya Sakti, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (4/4).
Diiringi tabuhan drum dan terompet, pemakaman semakin terasa menyayat hati bagi pihak keluarga dan pelayat. Apalagi ketika inspektur upacara memimpin Apel Persada sebagai bentuk penyerahan diri putra terbaik bangsa yang gugur mempertahankan kedaulatan bangsa kepada Ibu pertiwi.
Tembakan salto dari prajurit Batalyon 752 Vira Yudha Sakti kembali membuat keluarga dan pelayat tak dapat lagi membendung emosi melihat putra ke 9 dari 10 bersaudara pasangan Ferdinan Rumpaisum dan Delila Miokbun harus berpisah selamanya dengan sanak saudara dan orang-orang terkasih.
Yoel Rumpaisum dalam sambutannya mewakili keluarga mengakui meski sulit melepas kepergian Almarhum namun kepergiannya adalag kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Pihak keluarga juga merasa bangga, bahwa almarhum gugur sebagai pejuang bangsa dan mengharumkan nama keluarga.
Pihak keluarga pun meminta kepada Panglima TNI dan satuan TNI AD untuk tetap memperhatikan hak-hak almarhum bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sedangkan inspektur upacara, Letkol Inf Tunggul Jati mengatakan bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan anak bangsa terbaik yang selalu mmegang teguh setiap prinsip perjuangan, setia kepada NKRI dan telah bekerja keras dalam mengemban tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Selain itu kepergian almarhum sangat mengejutkan dan menimbulkan kesedihan yang mendalam khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sebagai umat beragama percaya pada kekuasaan Tuhan harus menerima secara ikhlas karena sudah keputusan dan kehendakNya, bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga yang ditinggalkan. Dan bagi kita yang masih hidup, Semoga semangat, keikhlasan dan perjuangan almarhum dapat bermanfaat dan menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara," himbau Tunggul.
Prosesi pemakaman secara militer yang dihadiri ratusan sanak keluarga almarhum diakhiri dengan penyerahan bendera dan foto dari inspektur upacara kepada perwakilan keluarga almarhum.
Almarhum merupakan satu-satunya korban meninggal dunia saat terjadi kontak senjata antara TNI dengan Kelompok Kriminali Separatis Bersanjata di Kampung Utukini, Banti, distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Minggu (1/4) lalu.
Selamat jalan pahlawan bangsa, semoga perjuanganmu mempertahankan kedaulatan NKRI berbuah manis dengan banyaknya generasi muda yang mengikuti jejakmu, menghargai perjuanganmu dan ikut menjaganya.*