JAYAPURA-Kata siapa Pemuda dan Pemudi Papua tinggal diam dan tidak ikut membangun Bangsa Indonesia? Nyatanya ada puluhan, bahkan ratusan kaum muda inspiratif Papua yang selama ini bekerja dalam diam, ikut membangun dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Salah satunya adalah seorang pemudi cantik bernama Mei Osok asal Suku Moi, suku asli Sorong. Mei adalah salah seorang penggerak peningkatan literasi di kalangan anak-anak asli Papua di Kota Sorong.
Gadis pemilik senyum manis ini pernah mengenyam pendidikan di Jerman, dan kembali ke Tanah Air, untuk ikut berkontribusi mengembangkan Tanah Papua, khususnya di kalangan suku Moi. Mei mendirikan rumah Baca yang disebut dengan "Keik Tsinagi", menggunakan bahasa setempat yang berarti Rumah Berkat.
Mei terinspirasi oleh Kisah Ibunya yang mendirikan sebuah gubuk sederhana, menjadi tempat tinggal Mei beserta saudara dan saudarinya. Rumah sederhana itu kemudian menjadi tempat berkumpul bagi banyak masyarakat sekitar untuk makan, dan menjadi tempat perlindungan ketika membutuhkan.
“Kata Ibu saya, kepada kami anak-anaknya, bahwa kami harus menjadi berkat untuk orang lain, karena hidup yang memberkati itu adalah Hidup yang diinginkan oleh Tuhan Yesus,"ungkapnya, Rabu (25/9).
Berdasarkan nasihat Ibunya tersebut, Mei kemudian menjadi pendidik dan penggerak pendidikan dan literasi. Mei tidak bekerja sendiri, bersama-sama dengan pemuda dan pemudi penggerak pembangunan lain di Kota Sorong, mereka mengkampanyekan peningkatan minat baca dan belajar bagi anak-anak asli Papua.
Oleh sebab itu, sejak beberapa tahun belakangan ini, Mei bersama teman-teman pemuda dan pemudi di Kota Sorong mendirikan sebuah paguyuban pendorong peningkatan Literasi di Sorong dan sekitarnya, yang mereka namakan Forum Literasi Sorong Raya. Forum ini beranggotakan ratusan muda-mudi Kota Sorong yang aktif berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Forum ini selalu mengadakan pelatihan dan event tetap sebagai penyemangat untuk meningkatkan partisipasi aktif pemuda dan pemudi Papua lain untuk ikut mendidik adik-adik mereka agar mau terus belajar, utamanya dalam peningkatan minat Baca mereka. Salah satu acara tetap yang diadakan adalah diskusi bulanan, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Daerah.
Bangun Papua Lewat Pendidikan
Kabid Dinas Pendidikan Kota Sorong, Rafel Ferry M menyatakan dukungannya atas inisiatif baik Forum Literasi Sorong Raya ini, dan memberikan apresiasi atas usaha yang selama ini telah dibuat untuk menyokong program-program pemerintah.
Ketika ditanya tentang cita-cita kedepan, Mei menjawab bahwa dia ingin fokus dalam menggerakan peningkatan literasi, dan menjadi pendidik yang handal. Ini menurutnya merupakan kunci utama memajukan kesejahteraan masyarakat Papua.
“Pendidikanlah yang memajukan Papua dan anak-anak Papua harus berani mengenyam pendidikan setinggi-tingginya," ujar Mei, yang juga adalah seorang guru di sebuah sekolah di Kota Sorong.
Mei Osok adalah salah seorang pendiri dan penggerak Papua Muda Inspiratif, yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif pemuda dan pemudi Papua untuk membangun Tanah Papua dengan bakat, talenta, dan inovasi yang dapat mereka kerjakan.
Pendiri dan penggerak dari Papua Muda Inspiratif tersebut berasal dari berbagai bidang yang berbeda, mulai dari seorang ahli robotika di Washington DC Amerika Serikat, peneliti energi terbaru dan terbarukan di Inggris, direktur sebuah social enterprise, youtuber dan influencer, pilot, seniman, dan ahli bahasa dan budaya, serta sederet profesi lainnya. Semuanya adalah Pemuda-pemudi asli Papua yang berasal dari suku-suku yang berbeda di 7 wilayah adat di Tanah Papua.
Gerakan Papua Muda Inspiratif ini baru saja diinisiasi pada awal bulan September 2019, dan akan turut mengambil bagian dalam penyelenggaraan konferensi Internasional Pendidikan dan Pembangunan Papua di Los Angeles, pada akhir tahun ini nanti.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga menyatakan dukungannya terhadap gerakan ini, dan sangat menyokokong ide Papua Muda Inspiratif untuk dibentuknya banyak start up dan Silicon Valley di Indonesia Timur, yang akan digerakan oleh Pemuda-pemudi asli Papua yang inspiratif, untuk meningkatkan inovasi mereka dalam berbagai bidang, khususnya bidang Literasi, yang sedang digeluti oleh Mei saat ini.
“Saya bermimpi, bahwa perempuan-perempuan Papua seperti saya ini, akan mampu bersaing di kancah nasional dan internasional, dan membanggakan seluruh masyarakat Papua,"harapnya.*