JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua bakal mengirim tim independen ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk melakukan melakukan investigasi kematian warga akibat kerusuhan yang terjadi daerah itu, Senin (23/9) kemarin.
“Kita akan turunkan tim independen ke Wamena untuk menginvestigasi kematian warga akibat kerusuhan,” ujar Gubernur Papua, Lukas Enembe saat ditemui usai mengunjungi mahasiswa yang diamankan di Mako Brimob Kotaraja, Selasa (24/9).
Menurutnya, korban kerusuhan di Wamena cukup banyak dan akan terus bertambah. “Korban (kerusuhan Wamena) banyak bukan sedikit. (Saat ini sebanyak) 23 orang yang sudah diketahui. (Kemungkinan) masih banyak (lagi) yang meninggal, saya yakin. 23 orang yang meninggal saat ini kan laporan TNI/Polri. Pasti (yang belum terdata TNI/Polri masih) banyak,” ucapnya prihatin
Disinggung mengenai penyaluran bantuan logistik bagi para pengungsi di Kota Wamena, Gubernur mengaku masih akan dirapatkan secara internal dengan pihak pihak terkait.
“Kita baru dengar tadi malam kejadiannya (di Wamena rusuh). (Pengiriman bantuan logistik) nanti kita akan bicarakan (dalam) rapat internal untuk (menentukan) tindakan selanjutnya,” tandasnya.
Usai menemui mahasiswa di Mako Brimob, Gubernur bersama Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kapolda Papua, Irjen Pol Rudolf Rodja menjenguk korban bentrok Waena yang dirawat di RS Bhayangkara Kotaraja.
Sementara itu berdasarkan data Kepolisian hingga Selasa sore, tercatat jumlah korban meninggal akibat kerusuhan Wamena telah mencapai 23 orang
Kapolda Papua Irjen Pol RA. Rodja mengkonfirmasi telah ditemukan beberapa jenazah lagi di Wamena yang diduga korban kerusuhan. Jumlah korban meninggal diperkirakan masih akan bertambah.**