SORONG–PT Permata Putera Mandiri (PPM), PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) dan PT ANJ Agri Papua (ANJAP), tiga unit usaha PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) yang beroperasi di Kabupaten Sorong Selatan, menyiagakan Regu Tanggap Darurat (RTD) untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan tersebut.
Regional Security Manager ANJ, Firdaus Alfredy Bertram, mengatakan unit sawit PPM dan PMP memiliki tim RTD yang memiliki Sertifikasi Damkar yang mampu mencegah dan menangani kebakaran lahan dalam skala terbatas. Mereka juga dibantu oleh tim pendukung yaitu karyawan dari berbagai divisi yang telah dilatih mengenai penanganan kebakaran di luar atau di dalam kebun.
“Tim RTD kami telah memperoleh pelatihan dan bersertifikat khusus dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan dan Basarnas. Penugasan mereka mengacu kepada struktur tanggap darurat kami,” kata Firdaus di Sorong, Jumat (20/09).
Selain patroli rutin selama 24 jam, tim RTD juga melatih karyawan tentang penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan melakukan sosialisasi rutin kepada masyarakat desa di sekitar kebun tentang bahaya karhutla, termasuk cara pemadaman dengan peralatan maupun secara manual. Perusahaan juga memiliki sarana dan prasarana menangani karhutla, termasuk pompa air dan kelengkapannya, sarana transportasi, menara pantau, dan embung sebagai sumber air.
Ketiga unit usaha ini juga mengoperasikan drone untuk mendeteksi potensi titik panas dan titik api di dalam dan diluar area perkebunan serta helikopter yang dilengkapi dengan tangki air (Bambi Bucket) berkapasitas 1.000 liter.
Tim gabungan dari masing-masing unit usaha juga telah melakukan sosialisasi tentang pencegahan, bahaya serta dampak karhutla kepada masyarakat desa di sekitar operasi perusahaan.
Regional Head ANJAP, Christianus S.A. mengatakan, banyak warga desa yang antusias bertanya tentang dampak kebakaran. Tim mereka juga akan bekerja di akhir minggu ini mengunjungi Kampung Isogo untuk sosialisasi pencegahan dan penanganan karhutla.
Ditambahkan oleh Kepala Hubungan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan ANJ di wilayah Timur, Gritje Fonataba,
Komunikasi antara semua pemangku kepentingan dimusim kemarau yang panjang ini harus terjalin dengan baik sebagai langkah antisipatif mencegah karhutla. Koordinasi ditingkatkan jika terpantau potensi kebakaran, baik di lahan masyarakat di sekitar kebun maupun di area perkebunan.
“Kami berkoordinasi dan berbagi informasi dengan instansi pemerintah daerah jika hasil pencitraan satelit kami mendeteksi adanya hotspot atau titik api, baik di luar maupun di dalam area konsesi PMP, PPM dan ANJAP. Kita harus lebih waspada. Baik karyawan kami maupun masyarakat kami ingatkan untuk lebih berhati-hati, misalnya dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan ketika berada di kebun atau di hutan,” himbau Gritje.*